Sukses

Markas Partai Republik Dilempar Bom, Ada Tulisan 'Nazi' di Tembok

Donald Trump menuduh orang-orang Hillary Clinton dan Partai Demokrat sebagai dalang di balik insiden itu.

Liputan6.com, North Carolina - Kantor Partai Republik di North Carolina dilempar bom tangan dan terbakar. Tak hanya itu, di gedung dekatnya terdapat tulisan "Nazi Republikan" dan "tinggalkan kota". Insiden terjadi pada Sabtu, 15 Oktober 2016 malam, waktu setempat.

Dikutip dari NBCNews, Senin (17/10/2016), otoritas Hillsborough mengatakan tak ada orang yang terluka atas insiden yang menimpa markas Partai Republik untuk wilayah Orange County.

Sebuah botol yang mengandung bahan bakar dilempar ke arah kaca depan kantor pusat Partai Republik itu. Akibatnya terjadi ledakan yang juga membakar sejumlah furnitur dan barang-barang di dalamnya. Api padam karena sistem otomatis pemadaman di kantor tersebut.

Sementara itu, di tembok dekat markas tersebut terdapat coretan grafiti bertuliskan 'Nazi Republicans, Leave Town or Else' dengan lambang swastika di dekatnya.

Seorang pebisnis yang memiliki kantor dekat markas Republik menemukan kerusakan itu pada Minggu, 16 Oktober pagi.

"Aksi menyebalkan itu sudah keterlaluan karena sampai merusak properti," kata Wali Kota Hillsborough, Tom Stevens. Dalam pernyataannya ia mengatakan, "Insiden itu jelas mengancam keamanan komunitas karena kebakaran bisa saja meluas. Dan mencoret-coret dinding dengan pesan kebencian merusak kehormatan dan kesatuan warga sipil." 

Markas Partai Republik Dilempar Bom, Ada Tulisan 'Nazi' di Tembok (Shauna Williams/NBCNews)

"Saya percaya saya berbicara atas nama seluruh warga Hillsborough. Aksi seperti itu tidak akan dimaafkan oleh kami," lanjut pernyataan wali kota.

Juru bicara Partai Republik di North Carolina, Emily Weeks, mengatakan kepada NBCNews bahwa kantor tersebut tidak bisa lagi digunakan. Seluruh material termasuk catatan surat suara kemungkinan juga rusak.

Ia mengatakan, sebelumnya markas Grand Old Party (GOP) tersebut tidak pernah mendapatkan ancaman.

Dalam sebuah pernyataan, eksekutif Partai Republik Dallas Woodhouse menyebut insiden itu merupakan kejahatan kebencian dan mengatakan bahwa "semua orang Amerika harus marah" dengan "serangan kekerasan terhadap demokrasi kita."

Tim kampanye Hillary Clinton juga mengutuk insiden itu sebagai "mengerikan dan tidak dapat diterima," menambahkan rasa syukur bahwa tidak ada yang terluka dalam aksi itu.

Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump menuding mereka yang berada di balik insiden itu sebagai "binatang yang mewakili Hillary Clinton dan Demokrat di North Carolina." (Pihak berwenang belum mengidentifikasi tersangka apapun.)

Mereka "mengebom kantor kami di Orange County karena kita menang," katanya di Twitter.

Namun, sebuah jajak pendapat NBCNews dan Wall Street Journal Marist dilakukan pekan lalu mengatakan Clinton memimpin Trump lebih tinggi empat poin di negara bagian itu. Secara nasional, Clinton memimpin Trump dengan 11 poin, menurut sebuah jajak pendapat NBC News/ WSJ yang dirilis Minggu.

"Keamanan tambahan akan diminta untuk semua kantor GOP dan acara kami di seluruh negara bagian sampai 8 November," tutup Woodhouse.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.