Sukses

Pernah Jadi Alat Propaganda, Kucing Kini Dilarang dan Diburu ISIS

Padahal sebelumnya kucing dianggap sukses merayu pemuda dan pemudi menjadi anggota ISIS.

Liputan6.com, Mosul - Militan ISIS kini tengah memburu anak-anak kucing di kota Mosul, Irak. Untuk memenuhi fatwa yang dikeluarkan anggota senior kelompok teroris itu, yang melarang hewan berbulu itu.

Peraturan itu juga memuat pelarangan kucing rumahan kawin di tempat tinggal 'kalifah' ISIS. Pelarangan tersebut konon merupakan bagian dari visi, ideologi, dan kepercayaan ISIS.

Tak hanya para militan yang dilarang memiliki kucing, namun, penduduk Mosul pun demikian.

Pelarangan itu dimulai pada Selasa 4 Oktober 2016 lalu, dan semenjak itu para tentara memburu anak-anak kucing dan induknya dari rumah ke rumah. Demikian Daily Mail mengutip dari Iraqi News, Kamis (6/10/2016).

Larangan itu mengejutkan karena para militan ISIS kerap kali mem-posting disertai foto anak kucing untuk merayu pengikut mudanya.

Asisten Jaksa Agung AS, John Carlin, mengatakan para teroris di Irak dan Levant, menyadari penggunaan anak kucing dalam gambar 'menjual' (Telegraph.co.uk).

Sebuah laporan PBB pada tahun 2014 memperlihatkan ribuan militan tergiur berangkat ke Irak dan Suriah setelah melihat foto-foto kucing dengan AK-47 serta berada di pelukan 'tentara' teroris.

Laporan itu mengatakan 15.000 pemuda dan pemudi dari 80 negara mengaku jatuh cinta dengan 'kelembutan' yang ditunjukkan tentara ISIS dengan kucing di media sosial.

Penggunaan anak kucing dan kucing dewasa yang imut adalah propaganda untuk merayu para remaja untuk bergabung dengan ISIS. Demikian laporan itu menyebut.

Omar Hussein memposting gambar kucing tengah tidur siang dibalut sabuk bom dan berada di samping granat.

Kucing juga dianggap mewakili citra 'kosmopolitan' dan generasi milenial.

Bahkan mereka membuat akun twitter, The Islamic State of Cat, memperlihatkan para militan memberi makan hewan cantik itu.

Tahun lalu, perekrut ISIS dari Inggris, Omar Hussein mem-posting fotonya bersama hewan peliharaan kucingnya serta cara-cara bergabung bersama kelompok itu.

Salah satu kucingnya berwarna abu-abu ia beri nama Lucy, difoto sedang bergelung di dalam sabuk bom bunuh diri.

Di bawah foto itu tertulis, "Mendekatlah, dan aku akan menghancurkan rumah."

Hussein dahulu bekerja sebagai petugas keamanan di supermarket Morrisons di Buckinghamshire, Inggris.

Kendati demikian, banyak anggota ISIS yang benar-benar mencintai hewan feline itu. Pada tahun 2015, ISIS dari Belanda, Israfil Yilmaz dielu-elukan pengikutnya karena mem-posting foto dirinya bersama kucing berwarna keemasan.

Teroris yang dilaporkan tewas dalam serangan udara di Raqqa bulan lalu. Saat berfoto dengan kucing, ia mendapat lebih dari 10 ribu lamaran untuk menikahi para 'pengantin' ISIS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini