Sukses

Rusia Klaim Tangkap Mata-mata Kelas Atas Ukraina

Pria itu adalah Roman Sushchenko. Rusia menudingnya sebagai mata-mata yang tengah menjalankan tugas di Moskow.

Liputan6.com, Moskow - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan pihaknya menangkap seorang perwira intelijen senior Ukraina karena mengumpulkan informasi rahasia terkait badan keamanan dan pertahanan negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin.

FSB mengidentifikasi perwira yang ditangkap itu sebagai Roman Sushchenko. Ia diklaim adalah seorang kolonel intelijen di Kementerian Pertahanan Ukraina. Demikian seperti dilansir Reuters, Senin (3/9/2016).

"Warga Ukraina itu fokus mengumpulkan informasi rahasia tentang angkatan bersenjata Rusia dan pasukan Garda Nasional, kebocoran yang dapat merusak potensi pertahanan negara," kata FSB melalui saluran televisi milik pemerintah Rusia, Rossiya 24 TV.

Dalam tayangan itu ditampilkan video yang memuat seorang pria paruh baya dengan tangan diborgol. Rekaman itu diakui milik FSB.

Diminta tanggapannya terkait hal ini, juru bicara intelijen militer Ukraina menolak berkomentar.

"Kami menolak informasi ini. Dia (Sushchenko) tidak ada hubungannya dengan kami," kata jubir intelijen militer Ukraina itu.

Namun kantor berita Ukraina, Ukrinform mengatakan bahwa Sushchenko adalah korespenden di Prancis yang tengah berada di Moskow dalam rangka melakukan perjalanan pribadi pada 30 September, ketika ia ditahan.

"Sushchenko adalah seorang wartawan dengan 'reputasi tanpa cacat' dan penangkapan yang tidak sah adalah "satu lagi tindakan kurang ajar dan ilegal yang dilakukan Rusia terhadap warga Ukraina"," sebut Ukrinform.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan pihaknya marah dengan penangkapan Sushchenko. Menurut mereka, Sushchenko datang ke Rusia untuk mengunjungi kerabat dekat. Tuduhan spionase terhadap pria itu disebut 'rekayasa'.

Sementara itu FSB menjelaskan, Sushchenko ditangkap saat 'melakukan tindakan spionase di Moskow'. Kantor berita Rusia lebih lanjut menyebutkan bahwa pria itu akan disidangkan dengan dakwaan melakukan tindakan mata-mata. Saat ini ia menghadapi kurungan pra-sidang selama dua bulan.

Membantah pernyataan Ukrinform yang menyebutkan Sushchenko adalah wartawan, pihak Rusia menegaskan bahwa pria itu tidak memakai visa jurnalis ketika memasuki Negeri Beruang Merah.

Hubungan Moskow-Kiev telah dilanda ketegangan sejak 2014 tepatnya setelah penggulingan presiden Ukraina yang pro-Rusia. Tak lama, Rusia mencaplok Krimea dan pemberontakan separatis pro-Rusia pun pecah di timur Ukraina.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.