Sukses

Remaja Bersenjata Api Serang Sekolah di AS, 1 Siswa Kritis

Tak jauh dari lokasi penembakan, ayah tersangka penembakan ditemukan tewas dengan luka tembak.

Liputan6.com, Townville - Seorang remaja pria berusia 14 tahun menembak seorang guru dan dua siswa laki-laki di sebuah sekolah dasar di South Carolina pada Rabu 28 September waktu setempat.

Ayah tersangka ditemukan tewas dengan luka tembak di sebuah rumah di dekat tempat kejadian.

Tersangka penembakan telah ditahan di halaman sekolah, tak lama setelah pihak berwenang diterjunkan ke Townville Elementary School.

"Kami merasa yakin bahwa kami telah menangkap satu-satunya penembak, bahwa tak ada orang lain yang terlibat dan masyarakat tidak berada dalam bahaya saat ini," ujar kepala penyelidik Kapten Garland Major.

Dilansir dari Reuters, salah satu anak laki-laki yang merupakan korban penembakan, Jacob Hall (6), dilaporkan berada dalam kondisi kritis dan saat ini dirawat di Greenville Health System Children's Hospital.

Korban penembakan lain, seorang guru perempuan dan siswa laki-laki lainnya, telah menjalani pengobatan di rumah sakit dan diperbolehkan pulang. Demikian seperti dikutip dari NBC News, Kamis (29/9/2016).

Sekolah tempat terjadinya penembakan berlokasi di Townville, Anderson County, dan memiliki 280 siswa dari taman kanak-kanak hingga kelas enam.

Menurut Wakil Kepala Sheriff Keith Smith, tersangka menembak seluruh korbannya di taman bermain. Ia berhasil dilumpuhkan oleh Jamie Brock (30), veteran dari Townville Volunteer Fire Department, dan merupakan salah satu petugas pertama yang tiba di lokasi kejadian.

Tak lama setelah penembakan, pihak berwenang menerima laporan darurat bahwa seorang pria ditembak hingga tewas. Menurut keterangan Koroner Anerson County, Greg Shore, korban tersebut, Jeffrey Dewitt Osborne (47), merupakan ayah tersangka.

Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum menyimpulkan apakah Osborne ditembak oleh anaknya. Mereka juga menambahkan, hubungan kematian pria 47 tahun itu masih diselidiki.

Menurut pihak berwenang, hubungan antara pelaku penembakan dan para korban di sekolah juga belum jelas.

Sekolah itu dikerumuni oleh petugas penyelamat dan bersenjata. Beberapa di antaranya mengawal para murid ke gereja terdekat dengan menggunakan bus, di mana orang tua yang panik bertemu dengan anak-anaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini