Sukses

Ternyata, 'Simbol Seks' Marilyn Monroe Pernah Jadi Buruh Pabrik

Siapa sangka Marilyn Monroe yang memiliki nama asli Norma Jean adalah seorang buruh pabrik selama Perang Dunia II.

Liputan6.com, Los Angeles - Selama Perang Dunia II, salah satu pekerjaan fotografer militer adalah melakukan tur dari satu pabrik ke pabrik lainnya di AS. Tujuannya satu, mencari buruh perempuan untuk diambil fotonya dan disebar ke seluruh barak-barak tentara.

Foto buruh pabrik perempuan itu dianggap sebagai penyemangat moral tentara AS yang tengah berjuang. Namun, siapa sangka kamera fotografer menangkap buruh perempuan yang ternyata menjadi simbol seks paling menggemparkan sepanjang Abad ke-20.

Dua tahun setelah Pearl Harbor, ada 475 ribu perempuan bekerja di pabrik pesawat.

Di antara para perempuan muda, cantik, dan gesit, terdapat seorang wanita menarik berambut cokelat bekerja di pabrik Radioplane Munition. Ia bernama Norma Jeane Dougherty. Kelak ia mengganti namanya menjadi Marilyn Monroe dan perannya di kancah hiburan serta politik AS menggelitik hingga sekarang.

Kala itu, Norma Jeane yang berusia 19 tahun adalah istri dari James 'Jim' Dougherty. Marinir AS itu bertugas ke Pasifik pada April 1944 meninggalkan istrinya yang molek dan pemalu bersama orangtuanya. Demikian dilansir Liputan6.com dari Vintagenews, Rabu (28/9/2016).

Pada 26 Juni 1944, nasib Norma Jeane berubah kala mata fotografer tentara David Conover menangkap inner beauty di dirinya. Conover dikirim oleh U.S. Army Air Forces’ First Motion Picture Unit (FMPU) untuk mengambil foto-foto buruh pabrik perempuan.

Ternyata, 'Simbol Seks' Marilyn Monroe Pernah Jadi Buruh Pabrik (wikipedia/vintagenews)

Conover dengan cepat menangkap kecantikan Norma serta potensinya menjadi model di masa depan.

Meski tak satupun foto-foto Norma digunakan oleh FMPU. Setelah perkenalannya dengan Conover yang kemudian menjadikannya model kelas dua, Norma keluar dari pabrik pada Januari 1945.

Norma Jeane pun hengkang dari rumah mertua. Diam-diam tanpa berbicara kepada mereka serta suaminya, Norma menandatangan kontrak dengan Blue Book Model Agency pada Agustus 1945.

Sang suami geram dan meminta ia menghentikan karier modelnya. Keduanya lantas bercerai, setahun kemudian.

Awal kariernya, ia menggunakan nama Jean Norman. Rambut ikal cokelatnya dipermak jadi lurus dan pirang demi meningkatkan pamornya.

Pada tahun 1946, 20th Century Fox mengontraknya sebesar US$125 seminggu tetapi menendangnya setelah satu film, di mana banyak adegan yang dipotong.

Columbia juga sempat mengontraknya, tapi ia juga dipecat setelah memainkan satu film.

Menganggur dan tak punya uang, ia berpose telanjang untuk sebuah kalender dan dibayar sebesar US$50; kalender itu laku dijual hingga satu juta kopi dan meraup keuntungan sebesar US$750.000.

Keuntungan mengenal Monroe memberikan remaja jalur khusus untuk mendapatkan foto-foto dan tanda tangan yang tak terhitung jumlahnya. (Dailymail)

Norma memainkan serangkaian peran kecil di berbagai film sampai tahun 1950, ketika Fox mengontraknya lagi. Kali ini, mereka mulai mengendus bakatnya sebagai bintang dan mulai memberikan peran penting di filmnya di awal 1950-an. Kala itu ia mengganti namanya menjadi Marilyn Monroe.

Pada tahun 1953, ia berpasangan dengan Jane Russell di film Gentlemen Prefer Blondes, bakatnya berhasil ditemukan oleh Lorelei Lee. Daya tarik seksnya yang luar biasa terkuak dan membuat Marilyn sangat populer, hingga kini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.