Sukses

Di Pemakaman Putri Diana, Charles Merasa Jadi 'Target Pembunuhan'

Liputan6.com, London - Dunia menatap haru dua bocah piatu itu. Pangeran William dan Harry, yang masih belia, berusaha terlihat tegar saat berjalan di belakang kereta yang membawa peti mati berisi jasad sang ibu, Putri Diana pada 6 September 1997.

Namun, justru tanda tanya yang terbesit saat melihat wajah Pangeran Charles, mantan suami Diana, yang ikut dalam prosesi pemakaman.

Ia terlihat gugup saat berjalan bersisian bersama kedua putranya, adik mendiang Earl Spencer, dan ayahnya, Duke of Edinburgh. Apa perasaannya saat itu? Berduka dan kehilangan, atau jangan-jangan merasa lega?

Kala itu, pewaris takhta Kerajaan Inggris Raya dianggap berkhianat dan memicu perpisahan dengan Diana. Charles memiliki hubungan gelap dengan Camilla Parker Bowles yang kini jadi istrinya.

Yang tak diketahui publik saat itu, sejatinya Pangeran Charles ketakutan dan merasa terancam.

Ia khawatir berat akan menjadi korban pembunuhan di tengah upacara pemakaman itu.

Kartu selamat jalan dari Pangeran Harry yang diletakkan di atas peti mati Putri Diana bertuliskan

Hal tersebut diungkap penulis biografi keluarga kerajaan, Ingrid Seward di ajang Henley Literary Festival.

"Pangeran Charles luar biasa gugup karena saat itu ia adalah 'musuh nomor satu' bagi publik," kata Seward seperti dikutip New Zealand Herald, Selasa (27/9/2016).

"Ia sangat fatalistis. Dia berpikir, 'jangan-jangan seseorang mengeluarkan senjata dan menembakku'."

Seward menambahkan, jalanan di kota London sunyi senyap saat kereta yang membawa jasad Diana berderak perlahan. "Suara sekecil apapun terdengar, termasuk kerumunan yang berkata, 'Lihat dia, lihat dia (ke arah Charles).' Itu sungguh jahat."

Sepanjang jalan itu, Charles terus mendengar kata-kata bernada tajam yang ditujukan ke arahnya. "Ia bahkan tak mengira bisa menyelesaikan prosesi itu."

Pangeran William, Harry, Earl Spencer, dan Pangeran Charles (The Sun)

Dickie Arbiter, mantan staf pers kerajaan mengungkapkan, Ratu Elizabeth juga sempat merasa 'cemas' ketika harus menyapa para pelayat yang berkumpul di luar Istana Buckingham setelah kecelakaan maut yang merenggut jiwa Diana pada musim panas 1997.

Sang Ratu menghadapi badai kritik atas keputusannya tetap berada di Skotlandia dalam waktu lama setelah mengetahui kabar kecelakaan maut itu, bukannya segera kembali ke London -- yang menjadi titik berkumpul bagi mereka yang berduka atas kepergian Diana.

"Media mengkritik Ratu atas fakta bahwa ia tetap berada di Balmoral. Dia tidak takut, hanya sedikit cemas menebak-nebak bagaimana respons yang akan dihadapinya," kata Arbiter.

Tugu kenangan dari Earl Spencer untuk adiknya, Putri Diana. Kate Middleton merasa penting berbagi kecintaan dan duka Pangeran William terkait ibunya.(Sumber Express)

Pria itu juga menuding saudara Diana, Earl of Spencer bersikap munafik pasca-kematian saudarinya.

"Hubungan Diana dan saudaranya tak baik," kata Arbiter. "Diana pernah meminta pondok di tanah miliknya dan saudaranya berkata 'tidak' dengan alasan bakal ada banyak media yang berkeliaran."

Ia menambahkan, hubungan kakak dan adik tersebut jauh dari harmonis. "Jarak itu begitu jauh sehingga Anda bisa mendorong sebuah bus melewati celahnya.

"Namun, kami melihat pria itu (Earl of Spencer) berdiri di Westminster Abbey, berbicara tentang saudara kandungnya, memujanya. Munafik."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kala Charles Melihat Jasad Diana

Charles langsung terbang ke Paris, Prancis ketika mendengar kecelakaan maut yang menimpa Diana, mantan istrinya.

Beatrice Humbert, kepala perawat rumah sakit Pitie-Salpetriere, Paris, Prancis menjadi saksi saat putra sulung Ratu Elizabeth itu menyaksikan jenazah ibu dari dua anaknya.

Charles tersentak, badannya terhuyung, seakan ada tangan gaib yang mendorongnya.

"Pangeran Charles terlihat sangat pucat. Dia seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya," kata Humbert mencoba mengingat kembali kejadian malam itu yang dimuat dalam buku Game of Crowns karya Christopher Andersen.

Mobl yang ditumpangi Putri Diana. (BBC)Perawat itu sempat berusaha menangkap tubuh Sang Pangeran yang goyah. Namun, upayanya ia hentikan ketika melihat Charles kembali menegakkan badannya, mencoba terlihat tegar. "Terlalu berat, sungguh menyakitkan untuk dialami," kata Humbert.

"Sungguh, sungguh, sungguh menyakitkan," kata perawat lain, Jeanne Lecorcher. "Charles terlihat 'hancur'."

Lecorche mengaku selama ini mengira bahwa semua anggota kerajaan 'berdarah dingin' dan tak punya perasaan. "Apalagi semua orang tahu, Charles sangat mencintai Camilla. Aku merasa tersentuh melihat betapa emosional reaksinya."

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.