Sukses

Top 3: Majalah Playboy Tepati Janji, Tak Ada Lagi Foto Telanjang

Mau tak mau, majalah Playboy melakukan perubahan drastis. Sejak Maret 2016 lalu, terbitan majalah tidak lagi menampilkan ketelanjangan.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam peradaban manusia, terutama melalui kemudahan akses informasi dengan biaya yang lebih rendah. Media model lama juga terimbas dengan kemudahan ini, termasuk media khusus dewasa.

Para pembaca Liputan6.com paling tertarik membaca perubahan drastis majalah khusus dewasa Playboy terbitan Amerika Serikat.

Betapa tidak, majalah legendaris itu diduga cukup kewalahan menghadapi ketersediaan bahan bacaan dewasa di internet sehingga mengguncang pangsa pasar eksklusifnya

Mau tak mau, majalah Playboy melakukan perubahan drastis. Sejak Maret 2016 lalu, terbitan itu tidak lagi menampilkan wanita-wanita telanjang. Bahkan di artikel terbarunya, memuat  artikel wanita berhijab. 

Kemudian para pembaca penasaran dengan 10 helikopter serbu yang dipandang paling mematikan hingga saat ini.

Kegunaan helikopter sempat diragukan dalam jangka panjang, tapi dengan pemanfaatan sejumlah teknologi mumpuni, helikopter mengisi fungsi-fungsi unik dalam kemiliteran.

Terakhir, masih terkait dengan hal-hal berbau militer, para pembaca terlarut mengamati sejumlah foto anak-anak yang terlibat di garis depan peperangan.

Walaupun ISIS sekarang dikenal melibatkan anak-anak dalam pasukan mereka, keterlibatan tentara anak-anak bukan hal baru.

Berikut adalah Top 3 Global untuk Senin (26/9/2016) pagi:

 

1. Tak Ada Foto Telanjang hingga Hijab, Perubahan Drastis Playboy

Tak Ada Foto Telanjang hingga Hijab, Perubahan Drastis Playboy (Chicagotribune)

Kala mendengar kata majalah Playboy, pikiran melayang dengan foto-foto wanita polos tanpa benang sehelai pun. Itu adalah trademark majalah pria dewasa tersebut.

Karena keberaniannya, ia menjadi pionir majalah dewasa sejenisnya. Meski demikian, itu semua adalah citra majalah Playboy di masa lalu. Berkat kemajuan internet, keterlanjangan makin bisa. Akibatnya, majalah bermuatan pornografi pun tak lagi sekomersial dulu. Jadi kurang laku.

Seperti dilaporkan New York Times, sirkulasi Playboy menurun drastis dari 5,6 juta pada tahun 1970-an menjadi sekitar 800 ribu saat ini. Maka, Playboy memutuskan untuk berubah.

Majalah asal Negeri Paman Sam ini memutuskan untuk tidak menampilkan gambar polos para model cantik. Menurut keterangan Playboy, keputusan itu diambil sebagai bagian dari desain baru mereka yang akan diluncurkan pada Maret 2016.

Selanjutnya...


2. Ini 10 Helikopter Serbu Paling 'Sangar' di Muka Bumi

Bell AH-1Z Viper. Analisis yang dilakukan terhadap helikopter serbu ini didasarkan kepada kombinasi penilaian beberapa faktor. (Sumber wonderlist.com)

Secara keseluruhan, ada 27 helikopter serbu militer di seluruh dunia hingga saat ini. Tapi, helikopter serbu mana yang terbaik sekarang?

Situs Wonderlist.com yang dikutip pada Sabtu 24 September 2016 membuat daftar 10 helikopter serbu termaju sedunia.

Analisis yang dilakukan didasarkan kepada kombinasi penilaian unjuk kerja, kecepatan, perlindungan, keuletan, kemampuan daya tembak, dan avionik.

Daftar ini hanya berisi helikopter serbu terbaik yang sedang dipakai saat ini.

Selanjutnya...


3. Mirip Praktik ISIS, Ini Wajah Anak-Anak yang Dipaksa Berperang

Sasha Kapustin dengan senapan mesin SCB-41 pada usia 17. Ia gugur dalam tugas pada 1943. Anggota Pemuda Hitler berusia 16 tahun di Jerman (1945). (Sumber waralbum.ru dan Bundesarchiv)

Ketika membaca tentang tindak-tanduk ISIS di Irak dan Suriah, dunia menggeleng-gelengkan kepala melihat anak-anak yang telah dilatih ISIS untuk menjadi mesin pembunuh.

Baru-baru ini, beredar tayangan video seorang bocah lelaki berwajah polos bak malaikat sedang dilatih ISIS untuk melakukan eksekusi tawanan.

Lalu ada juga video yang beredar di dunia maya dengan tayangan seorang bocah perempuan dilatih menjadi 'tangguh' melalui latihan fisik oleh pria yang ditengarai sebagai ayahnya, yang diduga adalah anggota ISIS.

Ternyata, pelibatan anak-anak dalam peperangan bukan hal baru. Dikutip dari warhistoryonline.com pada Jumat 23 September 2016, sepanjang sejarah, anak-anak telah sering dijerumuskan dalam konflik.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini