Sukses

Top 3: Misteri Matahari 'Menghilang' dari Langit

Di suatu masa, matahari seakan raib dari langit Amerika Serikat. Hari Minggu itu menjadi gelap gulita. Apa yang terjadi?

Liputan6.com, Jakarta - Ketika terjadi kebakaran hutan yang parah, asap yang tebal dapat menghalangi terpaan sinar matahari ke permukaan bumi. Dalam keadaan demikian, matahari seakan 'menghilang' dari langit.

Para pembaca Liputan6.com paling penasaran dengan hilangnya matahari pada Minggu, 23 September 1950 di Amerika. Ternyata, asap akibat kebakaran besar telah menghalangi sinar matahari.

Kemudian, para pembaca tersedot perhatiannya membaca kisah remaja dan muda-mudi dari keluarga sangat kaya di Dubai menghambur-hamburkan uang orangtua mereka.

Sebuah akun Instagram bahkan sengaja memuat cara-cara mereka menjalani hidup bergelimang harta, misalnya kepemilikan mobil mewah, perhiasan, dan barang-barang mereka tertentu. Atau gaya hidup yang santai sambil senang-senang.

Terakhir, para pembaca ikut merasakan seramnya pengemudi Uber di China yang diduga hantu karena foto-foto pengemudi yang terlihat menyeramkan. Uber mengatakan bahwa insiden itu merupakan "perilaku penipuan terorganisir". Waspada.

Berikut adalah Top 3 Global untuk Sabtu (24/9/2016) malam: 

 

1. 24-9-1950: Misteri Matahari yang 'Menghilang' dari Langit Amerika

Bulan Biru Menghampiri Langit Bumi. (Space)

Siang bolong pada Minggu 24 September 1950 terjadi hal tak biasa. Kala itu langit Kanada dan Inggris mendadak gelap seiring dengan 'menghilangnya' Matahari. Kebanyakan orang berpikir bahwa kegelapan pada hari itu adalah pertanda akhir dunia.

Pejabat setempat menjelaskan bahwa fenomena yang belakangan dikenal dengan nama 'Black Sunday' itu disebabkan oleh kebakaran hutan yang terjadi pada 23 September--surat kabar lokal menyebut kebakaran terjadi di sebelah utara Alberta, Kanada, sementara sumber lainnya mengatakan kebakaran juga melanda Swedia. Asap dari kebakaran itu disebut-sebut telah mengubah siang menjadi malam.

Hal senada disampaikan pula oleh ahli klimatologi senior Kanada, David Phillips.

"Jika terbangun pada siang hari, kamu akan mengira bahwa itu adalah tengah malam. Orang-orang berpikir bahwa hal tersebut sebagai akibat serangan nuklir atau gerhana Matahari," ujar Phillips seperti dikutip dari BBC.

Selanjutnya...

 

2. Begini Cara Anak-Anak Orang Kaya di Dubai Pamer Harta Orangtua

Remaja-remaja tajir ini mengandalkan orangtua mereka untuk membiayai gaya hidup mereka. (Sumber The Rich Kids of Dubai via Instagram)

Dubai memiliki satu-satunya hotel dan tempat belanja berbintang tujuh di dunia. Lambang kemakmurannya juga ditunjukkan oleh keberadaan pasar emas yang selalu ramai pembeli.

Seperti dikutip dari News.com.au pada Jumat 23 September 2016, jangan heran kalau Dubai juga menjadi 'halaman bermain' sejumlah orang yang tidak pernah punya masalah dengan uang.

Meniru tren di sejumlah negara lain, anak-anak orang kaya di kota terpadat di Uni Emirat Arab itu juga gemar memamerkan kemewahan dan pundi-pundi harta mereka yang berlebih.

Digambarkan dalam The Rich Kids of Dubai, kaum remaja dan pemuda tajir menari-nari di atas lembaran-lembaran uang dolar AS, pergi jajan ke McDonald’s dengan mengendari mobil mewah dan memiliki macan tutul sebagai hewan peliharaan.

Selanjutnya...


3. Misteri Sopir 'Hantu' yang Meneror Pengguna Uber di China

Misteri Supir 'Hantu' yang Meneror Pengguna Uber di China (FT)

Saat memesan layanan taksi online seperti Uber, tertera kendaraan, nomor polisi, telepon pengemudi serta fotonya. Namun, apa yang terjadi jika gambar sopir berupa wajah mengerikan seperti hantu?

Hal itu yang terjadi di China. Beberapa pengguna Uber terkejut tatkala mendapat sopir hantu. Bukan hanya satu pengemudi, namun banyak. Padahal ini belum bulan Halloween.

Pelanggan khawatir mereka terjebak dengan kelompok organisir penipu.

Kekhawatiran bukan tanpa alasan. Tatkala mereka memesan mobil dan saat yang muncul adalah foto mengerikan, di aplikasi Uber tertera bahwa perjalanan mereka telah dimulai dan diakhiri. Padahal tak satupun kendaraan menjemput mereka.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini