Sukses

Panggilan Pertama Penembakan Orlando: Dia Akan Membunuh Kami...

Departemen Kepolisian Orlando telah merilis sejumlah panggilan yang diterima 911 saat terjadi penembakan di kelab malam Pulse pada 12 Juni.

Liputan6.com, Orlando - Minggu dinihari pada 12 Juni 2016 menjadi hari kelam bagi Amerika Serikat. Saat itu, 49 orang tewas dalam serangan penembakan Orlando yang terjadi di kelab malam Pulse.

Kala itu pelaku penembakan Omar Mateen telah dilumpuhkan oleh timah panas polisi. Para sandera pun telah dibebaskan.

Meski telah terjadi beberapa bulan lalu, kejadian itu masih menyisakan duka dan ketegangan.

Pada Rabu, 21 September 2016, Polisi Orange County merilis panggilan pertama kepada 911 yang datang dari kelab Pulse yang mengungkapkan kepanikan dan ketakutan saat Omar Mateen mulai melancarkan serangannya.

Pada 02.08 dinihari, seorang pria dari kelab Pulse menelepon 911 sambil berbisik bahwa dirinya berada di ruang belakang dan tak terluka. Operator 911 pun memintanya untuk tetap berada di sana jika dirinya merasa aman.

"Tidak. Ia akan membunuh kami," ujar si penelepon.

Operator 911 tetap memintanya untuk tak menutup telepon, sementara ia mengalihkan sambungan itu kepada polisi. Namun beberapa detik kemudian, telepon itu terputus.

Dengan banjirnya panggilan masuk, operator 911 tak memiliki pilihan lain, kecuali dengan memutusnya, sehingga mereka bisa menjawab panggilan lainnya.

Dikutip dari Orlando Sentinel, Jumat (23/9/2016), Departemen Kepolisian Orlando memungkinkan diperbolehkannya lebih dari 30 panggilan yang diterima pada malam itu untuk dirilis ke publik. Namun panggilan yang tersisa sedang ditinjau untuk melihat apakah perlu dihapus atau tidak.

Pihak berwenang juga akan merilis rekaman pembicaraan selama 28 menit antara Omar Mateen dan Crisis Negotiation Team OPD. Mateen berbicara dengan perunding sebanyak tiga kali, antara pukul 02.48 hingga 03.24, setelah dirinya merintangi dirinya di kamar mandi dengan menggunakan para tahanan.

Dalam rekaman lain, terdengar operator 911 kesulitan mendengar telepon yang masuk pada 02.11.

"Halo! Ini 911, apakah kamu di sana? ini 911, kamu di sana? Dapatkah kamu bicara denganku? Dapatkah kamu bicara denganku? Dapatkah kamu bicara denganku? Halo, ini 911, dapatkah kamu bicara denganku?"

Satu setengah menit kemudian penelepon mulai berbicara. "Kami ada di Pulse, terjadi penembakan. Pembunuhan massal."

Awal bulan ini, Biro Investigasi Federal dan Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa rekaman itu tak perlu dilindungi sebagai bagian dari penyelidikan aktif.

Sebagian transkrip panggilan dan laporan radio lalu lintas dari petugas di tempat kejadian telah dirilis sejak Juni 2016. Namun panggilan 911, terutama dari mereka yang berada di kelab malam, dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang peristiwa pengepungan tiga jam yang berakhir ketika polisi menembak Mateen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini