Sukses

Misteri Sopir 'Hantu' yang Meneror Pengguna Uber di China

Uber mengatakan bahwa insiden sopir 'hantu' merupakan perilaku penipuan terorganisir.

Liputan6.com, Beijing - Saat memesan layanan taksi online seperti Uber, tertera kendaraan, nomor polisi, telepon pengemudi serta fotonya. Namun, apa yang terjadi jika gambar sopir berupa wajah mengerikan seperti hantu?

Hal itu yang terjadi di China. Beberapa pengguna Uber terkejut tatkala mendapat sopir hantu. Bukan hanya satu pengemudi, namun banyak. Padahal ini belum bulan Halloween.

Pelanggan khawatir mereka terjebak dengan kelompok organisir penipu.

Kekhawatiran bukan tanpa alasan. Tatkala mereka memesan mobil dan saat yang muncul adalah foto mengerikan, di aplikasi Uber tertera bahwa perjalanan mereka telah dimulai dan diakhiri. Padahal tak satupun kendaraan menjemput mereka.

Insiden itu terjadi pada saat masa transisi Uber yang bergabung dengan perusahaan China Didi Chuxing pada Agustus lalu.

Menurut para ahli teknologi, kesamaan adanya insiden 'sopir hantu' di sejumlah kota di China dalam beberapa waktu terakhir diduga merupakan percobaan terorganisir yang mengeksploitasi staf selama serah terima berlangsung. Demikian dilansir Liputan6.com dari Financial Times pada Jumat (23/9/2016).

Uber mengatakan bahwa insiden itu merupakan "perilaku penipuan terorganisir". Pada saat yang sama, perusahaan itu telah menggunakan teknologi untuk memadamkan aksi tersebut dan memblokir akun terkait.

Misteri Supir 'Hantu' yang Meneror Pengguna Uber di China (FT)

Nathy Chen, salah seorang pengguna Uber pernah mendapatkan insiden seperti itu. Dalam aplikasinya tertera mobil telah tiba, namun saat ia di lobi kantor terdeteksi bahwa mobil telah mengakhiri perjalanannya. Kartu kreditnya pun terpotong ongkos perjalanan yang tak pernah dilakukan.

Sejauh ini, Uber telah mengembalikan uang pelanggan yang terjebak sopir hantu itu.

"Kala itu malam hari dan melihat lokasi sopir, aku berharap dia akan sampai segera. Aku melihat peta, sopir itu melintasi tempat aku berdiri. Sangat tak mungkin, karena tak ada mobil di depanku," kata Veaer Wang dari Provinsi Shandong. Esoknya, dia melihat ada keluhan yang sama.

Ini bukan kali pertama kelompok scammer China 'meretas' dan mengeksploitasi layanan taksi online. Saat Uber dan Didi Chuxing belum bergabung, mereka memasang tarif gila-gilaan.

'Peperangan' keduanya berakhir pada akhir bulan lalu, ketika keduanya memutuskan untuk bergabung.

Namun, aksi sopir hantu terbaru sangat berbeda dengan individual scam seperti yang dilakukan kala Uber dan Didi berseteru.

"Ini sepertinya organisasi. Saat Uber dan Didi menyatu, banyak celah bolong yang dimanfaatkan oleh kelompok penipu," kata salah satu analisis teknologi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini