Sukses

Tinju dan Push-up, Begini Cara ISIS Ubah Gadis Cilik Jadi Algojo

Kelompok militan ISIS semakin gencar menggunakan anak-anak seiring dengan dugaan berkurangnya sumber daya manusia (SDM) mereka.

Liputan6.com, London - Tidak ada yang salah dengan melibatkan seorang anak berlatih bela diri sejak belia karena ada sejumlah manfaat dari latihan tersebut.

Namun demikian, akan menjadi mengerikan ketika latihan bela diri bocah diajarkan oleh seorang yang diduga militan ISIS.

Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (22/9/2016), dunia maya dikagetkan dengan merebaknya sebuah video seorang terduga militan ISIS sedang melatih anak perempuan untuk berkelahi menjadi calon tentara anak ISIS. Dalam tayangan juga terlihat seorang balita berpopok berkeliaran menggenggam sebuah pistol.

Rekaman dilakukan di suatu tempat yang tidak diketahui. Tampak anak perempuan kecil berdiri dekat sebuah senapan mesin sambil berulang kali meninju sasaran latihan yang biasanya dipakai petinju.

Pria yang mengenakan pakaian hitam putih ditengarai sebagai ayah bagi anak-anak tersebut.

Masih dalam tayangan yang sama, pria itu kemudian mengajak putrinya melakukan push-up, sementara balita lelaki di latar belakang melambaikan pistol di sekitar kepalanya sambil berada dekat sepucuk Kalashnikov yang bersandar di dinding.

Kelompok militan ISIS semakin gencar menggunakan anak-anak seiring dengan dugaan berkurangnya sumber daya manusia (SDM) mereka. (Sumber cuplikan video Daily Mail)

Identitas, waktu, dan tempat kejadian tayangan Instagram itu belum diketahui, namun ini bukan pertama kalinya ada tayangan terduga anggota ISIS melatih anak-anak kecil untuk dijadikan algojo. 

Ada beberapa tayangan "anak-anak singa dari kalifah" sedang berlatih halang-rintang. Video-video lain bahkan mempertontonkan anak-anak kecil sedang melakukan eksekusi terhadap para tahanan.

Kelompok militan ISIS semakin gencar menggunakan anak-anak seiring dengan dugaan berkurangnya sumber daya manusia (SDM) mereka. (Sumber cuplikan video Daily Mail)

Kelompok militan ISIS semakin gencar menggunakan anak-anak seiring dengan dugaan berkurangnya tentara mereka yang diduga mundur dari Suriah dan Irak untuk kembali ke Raqqa.

Sebuah lembaga bernama Quilliam Foundation melaporkan bahwa tahun ini saja ada sekitar 50 anak-anak warga Inggris yang  dilatih untuk menjadi penerus militan ISIS.

Lihat pelatihan itu di sini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.