Sukses

Bertemu JK, Presiden Venezuela Minta Dukungan RI di OPEC

Sebagai balasan, JK meminta dukungan Presiden Nicolas Maduro untuk mendukung Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB.

Liputan6.com, Caracas - Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Pertemuan dilakukan di sela KTT Gerakan Non Blok di Margarita Island, Venezuela.

Dalam pertemuan itu, baik JK maupun Maduro membahas nota peningkatan kerja sama di bidang ekonomi, migas, dan perdagangan. Penguatan ekonomi juga berkaitan dengan industri pariwisata.

"Secara khusus Maduro meminta dukungan Indoensia pada OPEC dalam penguatan usulan mekanisme stabilisasi harga melalui pembatasan produksi. Wapres Jusuf Kalla mengatakan akan mengkaji usulan Maduro," kata Juru Bicara Wapres Husain Abdullah melalui keterangan tertulis, Senin (19/9/2016).

Para kesempatan itu, JK juga meminta dukungan penuh kepada Venezuela. Dukungan itu berkaitan dengan rencana Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB.

"Jusuf Kalla menyampaikan permintaan dukungan Venezuela untuk pencalonan RI sebagai anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020. Maduro menanggapi positif permintaan Jusuf Kalla," imbuh dia.

Dalam pertemuan itu, JK didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Wapres Mohammad Oemar.

KTT Non Blok kali ini digelar penuh kontroversi di Venezuela. Salah satunya adalah krisis ekonomi yang menyambangi negeri itu dinilai tidak pantas untuk menggelar pertemuan kepala negara yang jelas akan menghabiskan dana pemerintah. 

Venezuela mengeluarkan uang sebanyak US$120 juta dolar untuk mempersiapkan pertemuan itu, sementara inflasi mencapai 3 digit. 

"Jutaan dolar uang rakyat Venezuela dihabiskan untuk memenuhi ego pemerintah," kata pemimpin oposisi Henrique Capriles. Ia mengklaim banyak negara tak hadir dalam pertemuan itu. 

Dilansir dari DW, hanya 8 kepala negara yang hadir dalam KTT Non Blok di Venezuela kali ini. India sebagai salah satu negara penggagas Non Blok, perdana menterinya,  Narendra Modi tidak datang. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.