Sukses

Sensasi Buang Air di Kakus Mewah Berlapis Emas 18 Karat

Karya tersebut dibuat oleh pemahat dan seniman Cattelan yang memang dikenal dengan hasil karya kontroversinya.

Liputan6.com, New York - Toilet merupakan salah satu sarana publik yang dapat ditemukan di mana saja. Namun, sungguh tak terbayangkan jika WC yang ada di dalamnya menjadi salah satu atraksi museum. Bukan sekadar sarana buang hajat.

Tapi, itulah yang terlihat di salah satu museum di New York, Amerika Serikat. Bedanya, kakus yang ada di sana luar biasa, berlapis emas 18 karat.

Kakus yang dijuluki 'Amerika' tersebut dibuat oleh seorang pemahat dan seniman Italia, Maurizio Cattelan. Tak hanya dipajang, WC yang ada di Museum Guggenheim itu juga bisa digunakan.

Koleksi tersebut menggantikan posisi kakus porselin di kamar kecil Museum Guggenheim di lantai 4. 

Pengunjung, baik pria maupun perempuanb, yang sudah membayar tiket masuk museum, dapat menggunakan toilet tersebut dengan bebas.

Museum yang terletak di jalan Fifth Avenue itu mendeskripsikan karya tersebut sebagai mahakarya 'berani dan tidak sopan'.

"Koleksi pameran itu bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Mereka bisa merasakan bagaimana rasanya 'menduduki' sesuatu yang mewah," ujar museum tersebut.

Kloset berlapis emas 18 karat yang dipasang di salah satu toilet di Museum Guggeinheim, New York, Kamis (15/9). Kloset mewah itu untuk menggantikan salah satu kloset porselen di toilet umum yang terbuka bagi semua jenis kelamin. (William EDWARDS/AFP)

Pihak museum juga mengatakan bahwa dengan adanya toilet emas tersebut, pengunjung dapat merasakan 'keintiman' dengan karya seni yang sebelumnya sangat jarang sekali dapat dirasakan.

Sebuah kloset mewah berlapiskan emas 18 karat akan dapat digunakan untuk umum di salah satu toilet di Museum Guggeinheim, New York, Kamis (15/9). Kloset rancangan seniman Italia Maurizio Cattelan itu diberi nama America. (William EDWARDS/AFP)

"Apapun yang dimakan, mau itu makanan seharga US$ 200 atau US$ 2, semuanya akan jadi 'sampah' toilet," ujar Cattelan yang memang dikenal dengan hasil karya kontroversialnya, seperti dikutip dari Newyorkpost.com.

Sementara itu pihak museum berpendapat bahwa toilet emas itu memberikan kesempatan untuk mewujudkan kesetaraan kesempatan untuk semua kalangan.

"Toilet tersebut mengingatkan manusia tentang realitas tak terelakkan di lingkungan kita," kata pihak berwenang Guggenheim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini