Sukses

Weekly Hightlights: Duterte's Improper Words Hurt Obama

Sejumlah peristiwa penting baik di dalam maupun luar negeri terangkum dalam Weekly Highlights.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Minggu 4 September lalu berlangsung kanonisasi Bunda Teresa menjadi Santa Teresa dari Kolkata atau St. Teresa of Kolkata di Vatikan. Setidaknya, 120 ribu orang berkumpul di Basilika Santo Petrus untuk menyaksikan 'penobatan' tersebut.

Lantas pada 2 September lalu, peristiwa pengeboman terjadi Pasar Malam Roxas di Kota Davao, Filipina. Tragedi di kota yang pernah dipimpin Presiden Rodrigo Duterte itu merenggut setidaknya 14 nyawa dan melukai sejumlah lainnya.

Kelompok militan Abu Sayyaf mengklaim bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Atas peristiwa itu, Presiden Duterte pun menerapkan status state of lawlesness di Filipina untuk sementara waktu.

Sejumlah insiden tak menyenangkan mewarnai kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama ke Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China untuk menghadiri KTT G-20.

Setibanya di bandara setempat, tak ada karpet merah tersedia bagi presiden AS itu. Seorang pejabat China pun sempat membentak anggota delegasi AS.

Meski demikian, Obama diketahui mengakhiri kunjungannya di Negeri Tirai Bambu itu dengan minum teh bersama Presiden Xi Jinping.

Setelah lawatannya ke China, Obama bertolak menuju Vientiane, Laos di mana ia dijadwalkan akan menghadiri KTT ASEAN. Itu merupakan kunjungan bersejarah karena untuk pertama kalinya presiden AS datang ke negara kecil di Asia Tenggara itu.

Semula Obama akan melaksanakan pertemuan dengan Presiden Duterte. Namun makian Duterte terhadapnya membuat Gedung Putih mengumumkan pembatalan atas pertemuan kedua kepala negara tersebut.

Tak lama setelah melontarkan hinaan terhadap Obama, Presiden Duterte pun menyatakan penyesalannya.

Isu-isu di atas merupakan bagian dari International Affair dalam Weekly Highlights edisi ini.

Segmen What's on Indonesia dibuka dengan kisah penangkapan Ketua terpilih Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Gatot Brajamusti. Ia ditangkap di salah satu kamar hotel di Mataram, Lombok terkait kasus narkoba.

Dalam pengembangan penyidikan, polisi menggeledah rumah Gatot yang terletak di kawasan Jakarta Selatan. Ketika itu ditemukan senjata api dan 500 butir amunisi serta sejumlah satwa langka yang dilindungi.

Hingga saat ini kasus narkoba dan kepemilikan senjata api yang menjerat Gatot serta sejumlah orang di lingkarannya tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Selain itu ada pula peristiwa perampokan yang disertai penyanderaan terhadap penghuni sebuah rumah di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sandera berhasil dibebaskan dan dua pelaku pada akhirnya menyerahkan diri.

Pada segmen Trending Topic, ditemukannya 41 warga Singapura yang terjangkit virus Zika menjadi berita yang cukup mengagetkan termasuk di Indonesia. 

Salah satu WNI dilaporkan menjadi korban virus Zika. Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa WNI bersangkutan tengah dalam kondisi hamil. Namun hal itu dibantah oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya.

Setelah mendapat penanganan medis yang baik dari, WNI tersebut diizinkan pulang. Lalu pada 1 September, ia dinyatakan sembuh.

Kanonisasi Bunda Teresa juga ramai diperbincangkan di berbagai media sosial. Banyak yang ikut bersuka cita dengan peristiwa ini, namun tak sedikit pula yang melontarkan kritik.

Segmen terakhir,  Embassy Corner diisi dengan dua kegiatan seni dari berbagai negara. Pertama adalah penyelenggaraan festival Jak-Japan Matsuri 2016 yang berlangsung pada 3 dan 4 September lalu di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta.

Dubes Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki berharap acara tahunan tersebut semakin mempererat persahabatan dua negara.

Berikutnya ada pula pagelaran bersama kelompok Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dari Indonesia dan Taiwan International Youth Ambassador dari Taiwan.

Kolaborasi "Dynamic Youth, Friendly Taiwan" ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan persahabatan pemuda kedua negara agar dapat lebih saling mengenal.

Berikut program Weekly Highlights selengkapnya:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.