Sukses

Top 3: Organ dan Otak Korban Kekejaman 'Dokter Sinting' Nazi

Bagian tubuh manusia itu ditemukan di dalam botol di Max Planck Psychiatric Institute, Munich, saat bangunan tersebut sedang direnovasi.

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia penegakan hukum, ada istilah 'tidak ada kejahatan yang sempurna'. Artinya, betapapun cermatnya kejahatan yang telah terjadi, selalu ada celah yang menjadi terobosan walau telah lama berlalu.

Para pembaca Liputan6.com paling terhanyut membaca temuan bukti-bukti forensik kejahatan Nazi semasa Perang Dunia II.

Ketika sedang dilakukan renovasi laboratorium Max Planck Psychiatric Institute di Jerman pada 2015, ditemukanlah sejumlah botol berisi organ dan otak korban kekejaman Dr. Josef Mengele, seorang dokter kejam di bawah Nazi yang mendapat julukan 'Malaikat Maut'.

Berikutnya, para pembaca juga tersedot perhatiannya membaca dugaan keterlibatan pihak Israel dan agen rahasia Mossad dalam peristiwa 9/11 di AS. Sejumlah pengakuan dikumpulkan dan diteliti untuk memastikan dugaan tersebut.

Terakhir, fenomena alam di kejauhan ternyata bisa berdampak kepada kehidupan di Bumi. Pada 157 tahun lalu, badai matahari telah menimbulkan sejumlah gangguan serius pada kehidupan manusia di bumi.

Berikut adalah Top 3 Global untuk Jumat (2/9/2016) sore:

 

1. Organ dan Otak Korban Kekejaman 'Dokter Sinting' Nazi Ditemukan

Bagian tubuh dan otok tersebut merupakan sisa sampel penelitian yang dilakukan oleh kelompok dokter Nazi di kamp Auschwitz (all-that-is-interesting.com).

Bagian tubuh dan otak korban kekejaman eksperimen yang dilakukan oleh dokter Nazi, ditemukan di sebuah institusi penelitian terkenal Jerman.

Bagian tubuh manusia mengerikan itu ditemukan di dalam botol di Max Planck Psychiatric Institute, Munich, saat bangunan tersebut sedang direnovasi tahun 2015.

Penemuan itu termasuk penelitian yang dilakukan oleh seorang dokter sinting yang dijuluki 'Angel of Death', Josef Mengele.

Pada masa perang, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis 1 September 2016, institusi tersebut memang dikenal sebagai tempat penampungan tubuh manusia dari Josef Mengele, yang merupakan seorang dokter di kamp Auschwitz Nazi di Polandia.

Saat itu Mangele dikenal akan kekejaman dan kegilaannya karena melakukan eksperimen pada manusia, tanpa menggunakan obat bius.

Selanjutnya...


2. Teori Konspirasi: Ada Israel dan Mossad di Balik Teror 9/11?

Runtuhnya Gedung Kembar WTC di New York akibat serangan pada 11 September 2001 (Reuters)

Jutaan pasang mata melihat peristiwa mengerikan saat pesawat jet penumpang menabrak menara kembar World Trade Center pada 11 September 2001. Teror paling kelam yang pernah tercatat dalam sejarah Amerika Serikat tersebut hingga kini masih membekas dalam ingatan sejumlah orang.

Namun seorang ibu rumah tangga asal New Jersey, Maria, melihat sesuatu yang janggal pada pagi itu. Kesaksiannya menjadi awal dibukanya penyelidikan kepada lima pemuda yang diduga terkait dengan intelijen Israel.

Saat kejadian yang dikenal sebagai peristiwa 9/11 terjadi, dengan menggunakan teropong, Maria melihat tiga pemuda berlutut di atap sebuah van putih di tempat parkir gedung apartemennya.

"Mereka tampak seperti mengambil film," ujar Maria. Ia menambahkan, pemuda itu terlihat sedang mengambil foto dan video mereka dengan latar belakang WTC yang sedang terbakar.

Selanjutnya...

 

3. 2-9-1859 : Badai Matahari Terburuk Lumpuhkan Bumi

Ilustrasi badai Matahari (NASA's Goddard Space Flight Center/Genna Duberstein).

Pada hari ini, 157 tahun yang lalu, sebuah badai Matahari luar biasa mengirimkan partikel bermuatan besar yang dikirim oleh matahari menabrak atmosfer Bumi. Tumbukan itu begitu kuat dan menyebabkan malapetaka di daratan.

Kabel telegraf, barang-barang berteknologi (pada masa itu), tiba-tiba korslet.

Sebelum korslet, dalam keadaan mati, sesama operator bisa saling menghubungi kerena ada gelombak elektronik dan geomagnetik.

Tak berapa lama, kebakaran di kabel terjadi yang memicu kekalutan melanda AS dan Eropa yang memicu kebakaran secara meluas. Para operator harus memadamkan api di kabel, sementara mereka masih menerima telegram meski dalam kondisi mati.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.