Sukses

Tak Terima Disebut PSK, Melania Trump Gugat Media Rp 1,9 Triliun

Melania Trump melayangkan gugatan terhadap surat kabar Inggris, Daily Mail dan seorang blogger AS sebesar US$ 150 juta.

Liputan6.com, Jakarta Calon ibu negara Amerika Serikat (AS), Melania Trump resmi mengajukan tuntutan sebesar US$ 150 juta atau setara dengan Rp 1,9 triliun terhadap koran Inggris, Daily Mail dan seorang blogger AS. Keduanya pernah menuliskan Melania sempat bekerja sebagai lady escort pada 1990-an.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (2/9/2016) Daily Mail memberitakan Melania pernah bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) paruh waktu di New York sebelum akhirnya ia bertemu dengan Donald Trump.

Sementara seorang blogger AS, Webster Tarpley menuliskan bahwa Melania takut masa lalunya tersebut terungkap ke publik. Tak hanya itu, Tarpley juga memuat bahwa ibu dari Barron Trump tersebut menderita gangguan mental atau saraf akut.

Menurut pengacara Melania, Charles Harder, baik klaim Daily Mail maupun Tarpley adalah bentuk "kebohongan secara terang-terangan".

"Terdakwa membuat sejumlah pernyataan tentang Melania yang 100 persen palsu dan sangat merusak reputasi pribadi dan profesional," ujar Harder.

"Tindakan tergugat begitu mengerikan, jahat, dan berbahaya kepada Nyonya Trump serta dapat menimbulkan kerugian sekitar US$ 150 juta," jelas sang kuasa hukum Melania itu.

Melania Trump (46) diketahui lahir pada 26 April 1970 di Novo Mesto, Yugoslavia. Ia pindah ke AS untuk bekerja sebagai model pada 1990-an hingga akhirnya menikah dengan sang miliarder pada 22 Januari 2005.

Dokumen pengadilan yang memuat tuntutan tersebut menuliskan, Daily Mail mengutip laporan sebuah majalah Slovenia, Suzy, yang menuliskan bahwa agen model tempat Melania bernaung juga berfungsi sebagai 'muncikari'.

Daily Mail juga mengutip laporan seorang wartawan Slovenia yang juga dianggap sebagai penulis biografi yang 'tidak sah', Bojan Pozar. Laporan itu menyebutkan bahwa calon ibu negara AS itu berpose bugil di New York pada 1995 dan Melania bertemu Trump pada tahun yang sama.

Pengacara Melania menegaskan, kliennya itu pindah ke AS pada 1996.  Daily Mail dan Webster Tarpley disebutkan telah menarik kembali artikel terkait pemberitaan tersebut.

Namun Daily Mail dalam pernyataannya yang dipublikasikan pada Kamis lalu bersikeras bahwa mereka tidak memvonis Melania pernah bekerja sebagai lady escort. Dalam artikelnya mereka menuliskan jika tuduhan itu salah maka dapat mempengaruhi kampanye pemilu presiden AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.