Sukses

NASA Temukan Gunung Api di Sabuk Asteroid

Objek angkasa luar itu diduga memiliki gunung api yang terbentuk dari garam dan lumpur.

Liputan6.com, Washington D.C. - Baru-baru ini pesawat ruang angkasa NASA menemukan sesuatu yang diduga merupakan sebuah gunung api tidak aktif di permukaan Ceres, objek terbesar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.

Menurut laporan yang dikutip dari News.com.au, Jumat (2/9/2016), gunung api yang dijuluki Ahua Mons itu memiliki tinggi hampir sama dengan Everest dan 1/13 lebih kecil dari ukuran Bumi. Ahua Mons diperkirakan terakhir kali meletus ratusan juta tahun yang lalu.

"Penemuan yang sangat keren dan tak terduga," kata pimpinan ilmuwan Univeristy of California Los Angeles, Christopher Russel.

Bukti menunjukkan adanya aktifitas vulkanik di berbagai planet dan satelit mereka pada masa lalu. Tapi sebelumnya, tidak ada informasi yang menyebutkan ada pergerakan yang sama di Ceres, setidaknya hingga kedatangan pesawat luar angkasa Dawn.

"Gunung berbentuk kubah itu diduga terbentuk dari garam dan lumpur. Tidak seperti jenisnya yang lain, biasanya terbentuk dari es," kata Ottaviano Ruesch, pimpinan peneliti Goddard Space Flight Centre NASA.

Ruesch juga mengatakan bahwa setelah Dawn mengawasi gunung itu selama beberapa bulan, tidak ditemukan adanya erupsi.

Penemuan gunung api itu kemudian dipublikasikan dalam sebuah jurnal sains, bersama dengan 5 penelitian lainnya yang melibatkan kawah, mineral, dan es di permukaan Ceres.

Objek angkasa luar itu diduga memiliki gunung api yang terbentuk dari garam dan lumpur (NASA).

Ilmuwan mengatakan, dikutip dari ABC.net.au, Ahua Mons diduga memiliki kubah berbentuk gunung api karena adanya bahan cair tebal yang mencoba menembus permukaan tapi tidak meledak.

Permukaan itu malah membengkak dan menimbulkan adanya tonjolan atau kubah di Ceres.

"Ahua Mons memungkinkan kita untuk mengamati isi dalam Ceres," kata Ruesch. 

Dawn diluncurkan ke orbit di sekeliling Ceres dalam misi pertama ke planet kerdil -- objek yang memiliki bentuk sama dengan planet, tapi berbagi langit dengan objek lainnya dengan ukuran sama.

Sebelumnya Ceres pernah dikategorikan sebagai sebuah planet, namun akhirnya 'turun kelas' menjadi asteroid. Sejak 2006 objek tersebut diklasifikasikan sebagai planet kerdil, sama seperti mantan planet kesembilan, Pluto.

Sebelum berhenti di Ceres, Dawn mengunjungi asteroid Vesta. Kedua benda angkasa luar tersebut sama-sama terletak di sabuk asteroid dan dipenuhi dengan kepingan batu dari hasil pembentukan matahari serta planet-planet sekitar 4 juta tahun yang lalu.

Dawn melakukan misi pertamanya pada Juni 2016, terbang sedekat 240 mil di atas permukaan Ceres.

Setelah menemukan gunung api tersebut, ilmuwan meminta perpanjangan pengamatan. NASA menyetujui perpanjangan misi pengintaian dengan syarat mereka harus menerbangkan pesawat lebih tinggi untuk menghemat bahan bakar.

Pesawat luar angkasa itu akan kembali terbang di atas permukaan Ceres, sejauh 910 mil, pada Jumat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini