Sukses

Misterius, 500 Ekor Sapi Raib di Selandia Baru

Sebanyak 500 ekor sapi dilaporkan hilang dari sebuah peternakan di Kota Ashburton, Selandia Baru.

Liputan6.com, Wellington - Sebanyak 500 ekor sapi dilaporkan hilang dicuri dari sebuah peternakan di Selandia Baru. Kasus pencurian ini disebut yang terbesar dalam sejarah Negeri Kiwi itu.

Seperti dilansir The Guardian, Kamis (1/9/2016), warga di Kota Ashburton di South Island, Selandia Baru mengatakan, kasus seperti ini belum pernah terjadi.

Petani yang kehilangan ratusan sapi penghasil susu itu memberi informasi rinci melalui media sosial Facebook. Menurut temannya, Willy Leferink ia terlalu malu untuk bicara di hadapan media.

Menurut Leferink, 500 ekor sapi penghasil susu tersebut kemungkinan hilang dari peternakan sekitar awal Juli, saat itu kawanan sapi terakhir kali dihitung. Peristiwa itu juga mungkin saja terjadi pada akhir Agustus.

Ketua Federasi Petani Industri Susu, Andrew Hoggard mengatakan ini merupakan kasus pencurian terbesar "setidaknya dalam beberapa ratus tahun terakhir".

"Dugaan saya, 500 ekor sapi ini telah disembelih di suatu tempat untuk kemudian dijual secara ilegal. Sebagian besar kasus pencurian (sapi) di Selandia Baru memang dimaksudkan bagi penjualan daging ilegal. Yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana dan di mana mereka bisa menyembelih hewan sebanyak ini secara 'bersih'," ujar Hoggard.

Ditambahkan pria itu, tahun lalu peternakan di sekitar Ashburton telah menjadi target pencurian sapi. Para petani pun menilai polisi tidak menganggap kasus ini sebagai tindak kejahatan serius.

"500 ekor sapi yang dicuri ini bernilai 1 juta New Zealand atau setara dengan Rp 9,6 miliar. Jika bank yang dirampok, maka akan timbul kegaduhan namun tidak demikian dengan pencurian sapi. Tapi ini benar-benar sangat serius. Pencurian dalam skala besar akan berdampak pada bisnis petani dan berpotensi merembet pada hal lainnya," tegas Hoggard.

Hoggard meyakini bahwa sapi-sapi yang dicuri itu dibawa dengan truk-truk kecil pada malam hari. Ini sangat dimungkinkan terjadi terlebih jika lokasi pertanian cukup jauh dari kawasan pemukiman penduduk.

Pihak kepolisian Selandia Baru menolak untuk memberi pernyataan terkait hal ini.

Selandia Baru selama ini dikenal sebagai 'rumah' bagi sapi. Jumlah hewan mamalia tersebut dikabarkan mencapai dua kali lipat lebih banyak dibanding penduduk negara itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.