Sukses

Satpam Ketiduran Penyebab Pencuri Masuk ke KJRI New York

KJRI New York di Amerika Serikat beberapa waktu kemalingan mobil.

Liputan6.com, New York - Aksi kriminal terjadi di kantor KJRI New York di Amerika Serikat. Perwakilan Indonesia di sana disatroni maling, sehingga menyebabkan sebuah mobil dan beberapa barang hilang.

Pencurian itu dilakukan oleh dua orang. Para pelaku pun sudah ditangkap pihak berwenang di AS.

Kejadian ini, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, sudah diketahui penyebabnya.

"Ada prosedur yang tidak dilakukan penjaga keamanan di sana," sebut Kristiarto dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Rabu (31/8/2016).

"Semua pintu sebenarnya sudah dikunci. Namun ada satu yang terlupa dan penjaga keamanan ketiduran," kata dia.

Dia menyatakan, akibat peristiwa ini akan ada peninjauan kembali sistem pengamanan di KJRI New York agar kejadian serupa tak terulang.

Selain itu, Kristiarto menambahkan, pihaknya memuji kinerja Kepolisian New York. Pasalnya, tidak cuma pelaku dapat ditangkap dengan cepat, mobil KJRI yang dicuri berhasil ditemukan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir mengatakan insiden pencurian mobil itu terjadi pada Senin, 22 Agustus 2016.

Menurut keterangan NYPD, para pelaku berhasil membawa kabur tablet jenis Samsung, koper berisi pakaian, dan kunci sebuah mobil van. Dan mereka menggunakan kunci curian untuk melarikan mobil jenis Honda Odyssey sekitar pukul 01.00 waktu setempat.

Dalam CCTV, pelaku pria terlihat tak memakai baju, melainkan hanya celana olahraga abu-abu dan sandal berwarna gelap. Sementara perempuan itu mengenakan baju garis-garis tanpa lengan, celana gelap, dan sepatu kets putih.

Dua hari kemudian pelakunya ditangkap. Penangkapan terhadap pelaku dalam waktu yang relatif cepat ini sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Pasalnya, wajah keduanya terekam dengan jelas melalui CCTV dan pihak Kepolisian New York (NYPD) mengundang keterlibatan masyarakat untuk melacak keberadaan mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.