Sukses

Demi 'Kota Baru' Pascagempa, Museum Seluruh Italia Galang Dana

Banyak gereja dan bangunan tua lainnya hancur akibat gempa dahsyat yang terjadi di Amatrice, Italia bagian tengah.

Liputan6.com, Amatrice - Kerusakan parah akibat guncangan gempa 6,2 skala Richter (SR) yang mengguncang Italia tengah, membuat banyak bangunan di bagian tengah negara tersebut rusak hingga hancur. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan kembali pun tak sedikit.

Banyak gereja dan bangunan tua lainnya hancur akibat gempa Italia yang dahsyat di Amatrice, pada Rabu lalu.

Berlatar hal tersebut, seluruh museum di Italia sepakat untuk memberikan seluruh pendapatannya pada Minggu 28 Agustus 2016.

"Sebanyak 293 situs budaya penting berada di daerah terdampak gempa. Sebagian merupakan gereja, kondisinya hancur atau rusak berat," ucap Menteri Kebudayaan Italia, Dario Franceschini seperti dikutip dari BBC, Senin (29/8/2016).

Franceschini pun mendesak warga Italia untuk mengunjungi museum-museum dan situs arkeologi itu pada hari Minggu, sebagai tanda solidaritas kongkret terhadap korban gempa. Dengan ikut mendukung penggalangan dana.

Permintaan untuk membangun kembali gedung-gedung yang rusak ini disampaikan oleh Wali Kota Amatrice, Sergio Pirozzi. Wilayah yang dipimpinnya merupakan yang paling parah terkena dampak gempa, dengan jumlah korban tewas mencapai 229 orang.

Wali Kota Pirozzi mengatakan dia ingin memulihkan kembali kotanya seperti semula.

Sementara itu, perdana menteri dan presiden Italia dilaporkan hadir dalam acara pemakaman 35 orang korban gempa yang dilangsungkan pada Sabtu 27 Agustus lalu.

Dalam upacara pemakaman di arena olahraga di kota Ascoli Piceno, PM Matteo Renzi sempat berbincang dengan sejumlah pelayat.

"Kami memutuskan untuk bangkit kembali bersama," kata PM Renzi kepada seorang anak muda."Namun jangan menyerah, ini sangat penting."

Uskup Giovanni D'Ercole mengatakan kepada jemaah, bahwa masyarakat sangat berani untuk kembali membangun kembali kehidupan termasuk kota mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini