Sukses

Serangan Udara Turki di Suriah Renggut 25 Nyawa Militan Kurdi

Serangan udara yang dilakukan militer Turki itu terjadi pada Minggu 28 Agustus 2016 waktu setempat.

Liputan6.com, Jarablus - Militer Turki melakukan serangan udara pada Minggu 28 Agustus 2016 waktu setempat. Mereka menargetkan militan Kurdi yang berkuasa di wilayah Suriah.

"Setidaknya 25 orang tewas ketika Turki terus menargetkan daerah-daerah yang dikuasai Kurdi di Suriah, di dekat kota perbatasan Jarablus," ungkap militer Turki seperti dikutip dari BBC, Senin (29/8/2016).

Secara terpisah, sebuah kelompok pemantau mengatakan sedikitnya 35 warga sipil dan empat gerilyawan tewas oleh gelombang serangan lain di daerah yang sama di Turki.

Belum diketahui pasti apakah kedua serangan itu saling terkait.

Serangan itu terjadi di hari kelima operasi militer Turki yang menargetkan militan ISIS dan milisi Kurdi di dalam wilayah Suriah. Sebuah operasi yang dijuluki Operation Euphrates Shield.

"Operasi terhadap organisasi teroris akan terus sampai akhir,"ucap Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di Gaziantep, di mana ISIS menewaskan 54 orang di sebuah pesta pernikahan Kurdi pekan lalu. 

Tank dan tentara Turki yang didukung oleh pemberontak Suriah sejauh ini sudah menguasai wilayah yang dikuasai ISIS, dan sempat terlibat bentrok dengan Kurdish People's Protection Units (YPG) atau Unit Perlindungan Rakyat Kurdi -- sebuah milisi Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat yang bersekutu untuk memberangus ISIS.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan 20 orang tewas dalam serangan di Jeb el-Kussa. Sementara 15 lainnya tewas dalam pengeboman terpisah di dekat al-Amarneh.

"Empat militan lokal juga tewas," lapor observatorium itu.

Militer Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka telah menewaskan 25 anggota PYD, sebuah cabang dari militan Kurdistan Worker's Party (PKK) atau Partai Pekerja Kurdi.

Jeb el-Kussa terletak 14km (9 mil) selatan dari Jarablus dan dikendalikan oleh militan lokal dengan dukungan dari pasukan Kurdi.

Pada Sabtu 27 Agustus, militer Turki kehilangan satu anggotanya. Tentara mereka tewas dalam tank terkena serangan roket. Pemerintah Turki menyalahkan milisi Kurdi atas kematian tersebut.

Turki telah menargetkan desa Kurdi yang dikendalikan ISIS di sekitar Jarablus. Operasi tersebut disebut-sebut memperumit perang sipil Suriah yang berlarut-larut.

Turki dan pemberontak Kurdi adalah sekutu AS. Amerika sendiri telah mendukung operasi anti-ISIS Turki di Suriah, dan kedua negara telah menuntut pasukan Kurdi menarik diri ke tepi timur sungai Efrat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.