Sukses

Kasus Pertama Infeksi Virus Zika Terjadi, Hong Kong Siaga

Liputan6.com, Hong Kong - Pihak berwenang di Hong Kong mengonfirmasi terjadinya kasus pertama terkait virus Zika -- yang disebarkan pada manusia oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi.

Pasien adalah seorang perempuan yang baru saja kembali dari  Pulau St. Barthelemy di Karibia -- yang menjadi lokasi penyebaran penyakit tersebut.

Kasus tersebut membuat pusat finansial di Asia itu menerapkan kesiapsiagaan tinggi menghadapi kemungkinan penyebaran virus yang telah menyebabkan kepanikan di Amerika Latin, Karibia, dan wilayah sekitarnya.

Leung Ting-hung, Pengawas Pusat Perlindungan Kesehatan di Departemen Kesehatan Hong Kong mengatakan, sejumlah tindakan pencegahan telah dilakukan untuk menghadang penyebaran virus Zika.



"Pasien berusia 38 tahun dengan riwayat kesehatan yang baik. Ia mengalami nyeri pada sendi dan mata merah sejak 20 Agustus 2016," demikian pernyataan yang disampaikan Departemen Kesehatan Hong Kong, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (26/8/2016).

Pasien yang tak disebut namanya itu berada di wilayah Karibia dari 6-20 Agustus 2016. Ia kembali ke Hong Kong pada Senin 22 Agustus 2016.

Pihak Hong Kong akan melaporkan kasus tersebut kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Virus Zika kali pertama terdeteksi di Brasil tahun lalu dan sejak itu menyebar ke sejumlah wilayah di Benua Amerika.

Virus ini menimbulkan risiko bagi wanita hamil karena dapat menyebabkan bayi lahir dengan kondisi otak yang tidak berkembang penuh. Zika dikaitkan dengan lebih dari 1.800 kasus mikrosefali di Brasil.

Peneliti belum lama ini justru menduga penyebab mikrosefali bukanlah virus zika melainkan pestisida yang disebut Pyriproxyfen.


WHO telah menetapkan bahwa virus Zika merupakan masalah darurat kesehatan global.

Sejumlah tempat menetapkan kondisi darurat, beberapa negara meminta para perempuan untuk menunda kehamilan.

Sebelumnya, Juli lalu, seorang wanita di Spanyol yang terjangkit virus Zika melahirkan bayi dengan kondisi mikrosefali. Itu dianggap sebagai kelahiran pertama yang terdampak Zika di Eropa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini