Sukses

Terkuak Detik-Detik Alligator Memangsa Bocah di Walt Disney World

Menurut laporan terkahir, ayah Lane, Matt, mencoba membebaskan kepala anaknya dari dalam rahang tajam reptil tersebut.

Liputan6.com, Tallahassee - Kasus serangan buaya terhadap seorang bocah 2 tahun, Lane Grave, di Walt Disney World beberapa bulan yang lalu, telah mencapai tahap penelitian akhir.

Menurut laporan terbaru dari Florida Fish and Wildlife Conservation Commission, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (23/8/2016), alligator menerkam kepala bocah malang tersebut, saat Lane sedang merunduk mengumpulkan pasir untuk membuat istana pasir, di pinggir laguna.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa bocah laki-laki itu tewas akibat gigitan yang menghancurkan tengkoraknya dan tenggelam.

Sementara itu, aparat kepolisian setempat, Orange County Sheriff, mengeluarkan laporan terpisah terkait insiden tersebut dan menyatakan tewasnya bocah malang itu adalah sebuah kecelakaan.

Berkaitan dengan kejadian saat Lane diseret alligator, seorang saksi mata berusia 16 tahun, mengatakan bahwa saat kejadian dia sedang berjalan dengan saudaranya di sekitar pantai.

Saat itulah mereka mendengar suara jeritan histeris seorang wanita dari danau dan melihat predator bergigi tajam sepanjang dua meter menyeret anak laki-laki itu.

"Alligator itu memunculkan kepalanya di danau dan langsung menyelam ke dalam air, setelah menempatkan bocah itu di dalam rahangnya," kata Peter Courakos kepada aparat.

Beberapa tamu di resort itu juga mengklaim menyaksikan predator air itu berenang di laguna, sesaat sebelum insiden nahas terjadi.

Seorang pengunjung, Alferd Smith mengatakan dia mengabadikan foto alligator tersebut, dari balkon kamar hotelnya, sekitar satu setengah jam sebelum serangan terjadi.

"Tak lama sebelum kejadian, aku melihat seorang bocah laki-laki bermain di air dengan kedalaman sebatas mata kaki. Aku berencana untuk memperingatkan mereka, namun saat aku sampai di pintu, aku mendengar suara jeritan ibu korban," kata Alferd.

Sementara itu, seorang pengunjung lainnya, Shawna Giacomini mengatakan, kedua putrinya melihat alligator sepanjang 1,5 meter dari tepi pantai, sekitar 45 menit sebelum serangan terjadi.

Putri tertuanya memberitahukan hal tersebut kepada petugas Disney World, dan karyawan itu memberitahukan penampakan reptil buas tersebut kepada rekan kerja lainnya.

Setelah itu, Giacomini dan putrinya memasuki sebuah toko terdekat dan saat mereka kembali ke pantai, Lane sudah berada di dalam rahang gigi tajam predator itu.

Sementara itu, penjaga pantai Disney, Christopher Tubbs melaporkan kepada aparat bahwa dia melihat kaki Lane sekitar 6 meter dari tepi pantai.

"Dia melihat buaya itu mulai mencabik-cabik tubuh Lane dan setelah sepatu bocah malang itu masuk ke dalam air, aligator melakukan gulungan mematikannya," kata laporan kantor polisi setempat.

Selain laporan dari para saksi, lembaga satwa liar juga menemukan beberapa fakta lainnya. Di antaranya; Lane tidak melakukan apapun yang dapat memancing kedatangan alligator tersebut.

Tewasnya Lane dikategorikan ke dalam kasus serangan hewan liar. Bocah 2 tahun itu dan keluarganya berada di danau sekitar pukul 21.30, yang merupakan waktu berburu alligator.

Laporan itu juga menyebutkan, petugas memburu dan membunuh 6 alligator setelah serangan, namun gagal mengidentifikasi predator mana yang menyerang Lane.

Danau pinggir pantai Seven Seas lagoon, bukanlah habitat yang ideal untuk buaya, karena memiliki air yang bersih dan dalam.

Serta, alligator diduga sudah tidak takut lagi kepada manusia, akibat banyaknya orang yang mengunjungi habitat mereka. hal tersebut membuat reptil itu terbiasa dengan kehadiran orang.

Sementara itu, orang tua Lane, Matt dan Melissa, mengatakan kepada publik bahwa mereka tidak akan menuntut Disney World atas tewasnya anak mereka.

Setelah insiden nahas yang menimpa Lane, Walt Disney World membuat perubahan. Dinding batu di sekeliling danau dibangun. Peringatan 'dilarang memancing' juga dipasang di sekitar area perairan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.