Sukses

Survei: 72 Persen WN Australia Penasaran dengan Indonesia

Peningkatan kesadaran (awareness) dan pendidikan di tingkat akar rumput dapat membantu meningkatkan hubungan dua negara tetangga.

Liputan6.com, Jakarta - Dua negara tetangga, Australia dan Indonesia, memiliki kesempatan yang baik untuk meningkatkan hubungan. Walaupun hanya sekitar 43 persen penduduk Australia yang mengungkapkan rasa suka (favorability) terhadap Indonesia, sekitar 72 persen warga Australia berkeinginan mempelajari budaya Indonesia secara lebih jauh.

Hal itu terungkap oleh sebuah survei yang dilakukan oleh The Australia-Indonesia Centre.

"Secara statistik sekitar 72 persen warga Australia ingin belajar lebih banyak tentang budaya Indonesia. Warga kedua negara juga memandang penting bidang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga universitas," ungkap Direktur The Australia-Indonesia Center, Paul Ramadge, dalam kunjungannya ke Liputan6.com pada Jumat, 19 Agustus 2016 sore.

"Dalam bidang travel dan wisata, tercatat ada rekor kunjungan 116 ribu warga Australia ke Indonesia pada Juni lalu. Sebaliknya, tercatat juga rekor kunjungan 16.200 warga Indonesia ke Australia," ujar Ramadge.

Secara pribadi, Ramadge mengaku sering bepergian ke tempat-tempat di Indonesia yang tidak terlalu sering dikunjungi oleh warga Australia. Dengan demikian, ia mengaku mendapatkan pengalaman yang tidak lazim didapati warga Australia pada umumnya.

Paduan Suara 'Iyakoko Patea' dari Papua setelah penampilan di gedung Hobart Town Hall, Hobart, Tasmania pada Juli lalu. (Sumber Choky/Iyakoko Patea via Facebook)

Ramadge melanjutkan bahwa dengan pengenalan yang lebih mendalam melalui kesadaran (awareness) dan pendidikan di segenap tingkatan dapat membantu meningkatkan hubungan antar negara melalui interaksi di tingkat akar rumput (grassroot).

Bukan hanya itu, survei juga mengungkapkan bahwa 77 persen warga Indonesia menginginkan pemerintah Indonesia meningkatkan hubungan dengan Australia. Sebaliknya, sekitar 51 persen warga Australia juga menginginkan hal yang sama. 

Berikut adalah wawancara lengkap dengan Paul Ramadge:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.