Sukses

Diplomat Korut di London Membelot ke Negara Lain

Pembelot level tinggi seperti itu, apabila benar, akan membuat rezim Kim Jong-un tertampar, kata seorang pengamat Korea Utara.

Liputan6.com, London - Seorang diplomat Korea Utara di Kedutaan Korut di London diketahui telah membelot. Ia dan keluarganya terbang ke luar Inggris.

Dilansir dari BBC, nama diplomat itu adalah Thae Yong-ho dan jabatan terakhir adalah wakil duta besar yang bertugas mempromosikan Korut di Inggris.

Yong-ho dilaporkan telah tinggal di Inggris selama 10 tahun bersama istri dan keluarganya. Ia diketahui menghilang dari rumahnya di London Barat beberapa minggu lalu.

Tak ada komentar baik dari Kemlu Inggris maupun kedutaan Korut.

Sementara itu surat kabar Korsel memberitakan diplomat dan keluarganya akan meminta suaka dari negara ketiga.

"Diplomat Democratic People's Republic of Korea di London akan melewati prosedur untuk mencari suaka di negara ketiga," tuis JoongAng Ilbo, koran Korsel.

 

 

Diplomat Korut di London Membelot ke Negara Lain (BBC)

"Kedutaan Korut telah mencoba mencari keberadaan keluarga itu, namun gagal," tambah laporan surat kabar itu mengutip pejabat Korut yang enggan disebut namanya.

Surat kabar itu menegaskan negara ketiga yang dimaksud bukanlah Korea Selatan.

Korut memiliki kedutaan di London Barat. Biasanya para diplomatnya harus tampil ramah demi mempromosikan negaranya. Anak-anak mereka mengenyam pendidikan di sekolah negeri dekat kedutaan dan mengikuti kelab tenis.

Sisi lain dari kehidupan mereka, siaga dengan pembelot Korea Utara yang sering menetap di New Malden di London selatan-barat.

Dua orang dari pejabat kedubes Korut juga diduga pernah muncul di sebuah toko tukang cukur di London yang meminta menurunkan gambar di jendela pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dengan judul "bad hair day".

Mereka juga diduga telah mengawal saudara Kim Jong-un yang menonton konser Eric Clapton di Albert Hall.

Misi utama Yong-ho di London adalah menyampaikan pesan di Korut dan Kim Jong-un. Menurut para diplomat, media-media Inggris dan Barat salah menerimanya.

Di salah satu pidato, Yong-ho berargumen, justru warga Inggris lah yang otaknya telah dicuci oleh pemimpi mereka.

"Andai orang-orang di negara ini atau di Amerika, tahu bahwa negara di dunia di mana ada pendidikan, rumah dan pengobatan gratis, mungkin mereka akan berpikir kembali," kata Yong-ho pada suatu kesempatan.

"Pembelot level tinggi seperti itu, apabila benar, akan membuat rezim tertampar," kata John Nilson-Wright, pengamat Asia di Chatam House.

"Apalagi London merupakan prioritas penting diplomatik bagi Korut, dengan menempati personel terbaiknya," tutup John.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini