Sukses

Bahan Makanan Berlimpah, Koki Olimpiade Rio Masak untuk Kaum Papa

Olimpiade ke-31 di Rio itu dikritik karena kota tersebut mengalami masalah besar krisis ekonomi yang diantaranya menyebabkan kelaparan.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Sebuah grup yang terdiri dari koki internasional membuat gerakan pembasmi masalah kelaparan di Olimpiade Rio de Janeiro. Hal itu dilakukan tatkala mendapati bahan makanan yang berlimpah.

Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk memasak dan mendonasikan makanan dari Olympic Village dan dibagikan kepada kaum papa di sekitar kawasan itu.

Olimpiade ke-31 di Rio itu dikritik karena kota tersebut mengalami masalah besar krisis ekonomi yang diantaranya menyebabkan kelaparan.

Aksi kemanusiaan itu dipimpun oleh koki Massimo Bottura dari Italia dan David Hertz dari Brasil. Keduanya dan tim dapur Olimpiade Rio yang menyebut diri RefettoRio Gastromotiva memasak untuk 5.000 orang dari bahan makanan yang masih tersisa.

"RefettoRio Gastromotiva memasak dengan sejumlah bahan pangan yang nyaris tak termakan tapi masih layak makan, seperti buah dan sayur yang terlal masak, atau yoghrut yang tinggal beberapa hari lagi masa kadaluarsanya," ujar Hertz seperti dilansir dari Reuters, Minggu (14/8/2016).

"Kami ingin memerangi kelaparan dan memberikan akses makanan yang layak saji," lanjutnya.

Gastromotiva akan terus melanjutkan aksi mereka selama Olimpiade Rio berlangsung. Sesudahnya, gerakan itu juga akan berlanjut dengan gerakan 'bisnis sosial'.

Yang dimaksud oleh Hertz adalah, aksinya akan membuka pelatihan bagi orang-orang di wilayah itu. Nantinya, mereka akan belajar memasak dari para koki profesional.

Bagi Bottura, inspirasi Gastromotiva datang dari gerakan senada pada 2015, Refettorop Ambrosiano. Saat itu 65 koki dari seluruh dunia memasak makanan dari bahan yang tersisa dan donasi saat digelar Milan World Expo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.