Sukses

Dubes Selandia Baru Siap Jadikan RI Mitra Dagang Utama

Indonesia dan Selandia Baru berhubungan baik, namun RI tak berada di urutan wahid sebagai mitra dagang.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Dr Trevor Matheson menyatakan ada satu titik yang menyebabkan dia tidak begitu puas akan hubungan negara dan Tanah Air.

Menurut seharusnya, Indonesia dapat menjadi mitra dagang nomor satu bagi Selandia Baru di kawasan Asia Tenggara. Cita-cita tersebut dilandasi besarnya potensi yang dimiliki RI.

"Indonesia adalah tetangga terdekat Selandia Baru di Asia. Indonesia juga negara dengan ekonomi terpenting di ASEAN, serta mitra perdagangan terbesar ke-11 di dunia," ucap Matheson dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com beberapa waktu lalu.

"Selandia baru mengekspor lebih besar ke Thailand dan Malaysia dibanding Indonesia, tapi Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di wilayah (ASEAN) ini. Yang ingin kami lihat dalam hal perdagangan adalah di ASEAN. Indonesia seharusnya menjadi mitra perdagangan terbesar kami di ASEAN," sambung dia.

Matheson mengatakan, tidak beradanya Indonesia di nomor wahid peringkat mitra dagang terbesar[ Selandia Baru](2555025 "") di ASEAN disebabkan satu faktor utama. Menurutnya, meski punya hubungan baik, kedua negara belum bisa mengambil keuntungan dari relasi tersebut.

Oleh karena itu, demi meningkatkan mewujudkan keinginan tersebut, Selandia Baru mengambil langkah besar. Perdana Menteri mereka John Key datang ke Indonesia dan menggelar sejumlah pertemuan untuk melipatkan nilai perdagangan dua arah tersebut.

"Kami cuma memiliki nilai perdagangan US$ 2 juta dengan Indonesia. Jadi kami menyadari kami belum mencapai potensi perdagangan Indonesia," paparnya.

"PM kami menginginkan lebih dari hubungan yang nyaman. Beliau ingin hubungan yang menguntungkan, serta memperluas jaringan sebisa mungkin. Dia tidak pernah puas dan ingin mendapat yang lebih baik lagi," pungkas Matheson.

Saksikan bincang-bincang selengkapnya dalam video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.