Sukses

Ada Bendera Lambang Rasisme di Kampanye Donald Trump

Beberapa menit setelah lambang Konfederasi diturunkan, bendera Amerika Serikat berkibar di tiang tersebut.

Liputan6.com, Florida - Sekitar satu jam sebelum Donald Trump berbicara di depan ribuan pendukungnya pada Kamis, 11 Agustus 2016, Brandon Partin, salah satu fans berat pengusaha nyentrik itu, membentangkan bendera Konfederasi di lantai atas tepat depan panggung kampanye yang digelar di Kota Kissimmee, Florida.

Namun, tak lama kemudian bendera itu dicopot. Saat Sharon Day, Ketua Komite Nasional Republik, memberi pernyataan, panitia dan polisi menyingkirkan kain itu dari teralis besi.

Tiga polisi lantas berdiri di dekat pagar pembatas tempat bendera itu sempat dipasang. Partin, pendukung Trump yang memasang bendera itu, merasa tersinggung.

"Aku membeli bendera itu di luar, sebelum acara ini, dan ada cap 'Trump 2016' di atas bendera itu," kata Partin seperti dilansir dari New York Times, Jumat (12/8/2016).

"Kalau pria yang meminta bendera ini diturukan adalah panitia, aku akan berubah pikiran untuk memilih siapa yang jadi presiden," kata pemuda 27 tahun tersebut sambil melipat bendera itu.

Namun, sesudah selesai melipat bendera, meski masih ada ganjalan, ia masih mendukung Trump.

Ada Bendera Lambang Rasisme di Kampanye Donald Trump (New York Times)

"Aku kecewa sedikit, tapi aku pikir bukan Trump yang meminta bendera itu diturunkan," tuturnya.

Beberapa menit setelah bendera Konfederasi diturunkan, bendera Amerika Serikat berkibar di teralis tersebut.

Bendera Konfederasi adalah ikon wilayah Selatan Amerika Serikat pada masa Perang Saudara (1861 to 1865). Saat itu lima negara bagian AS melepaskan diri dari Uni untuk membentuk Konfederasi.

Perang berkobar karena pihak Konfederasi tidak setuju kubu Uni memuat pasal tentang pembebasan budak dalam konstitusi.

Bendera dan lambang Konfederasi kerap disebut lambang perbudakan. Bendera ini sempat mengundang kontroversi tatkala pelaku penembakan massal Charleston, South Carolina, pada 2015, Dylann Roff, tampil di sejumlah foto tengah memegang bendera itu.

Menyusul pembunuhan sembilan orang di gereja kulit hitam bersejarah tertua di South Carolina itu, bendera-bendera AS terpasang setengah tiang.

Namun, yang mengagetkan, justru di depan gedung State Capitol (balai kota), bendera Konfederasi berkibar sampai ujung tiang. Setelah perdebatan cukup panjang, akhirnya bendera itu diturunkan.

Pun jaringan supermarket AS, Wal Mart yang sempat menjual suvenir berlambang Konfederasi, menarik barang dagangannya dari rak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini