Sukses

Situs Sensus Australia Dibajak, Jutaan Warga Gagal Ikut Survei

Akibat situs yang tak berfungsi, jutaan warga Australia yang tengah ambil bagian dalam survei nasional tak bisa ikut serta.

Liputan6.com, Sydney - Website sensus Australia, The Australian Bureau of Statistics (ABS) dibajak. Pihak berwenang menyebut serangkaian serangan yang disengaja itu dilakukan oleh hacker di luar negeri.

Akibat pembajakan situs yang membuat website tak berfungsi, jutaan warga Australia yang tengah ambil bagian dalam survei nasional pada Selasa 9 Agustus 2016 malam tak bisa berpartisipasi lagi.

Dikutip dari BBC, Rabu (10/8/2016), The Australian Bureau of Statistics menampilkan gambar guyonan, beberapa jam sebelum kembali normal.

Kendati demikian, Perdana Menteri (PM) Australia, Malcolm Turnbull meyakinkan publik bahwa informasi pribadi mereka di situs sensus Australia itu tidak terganggu.

Setiap lima tahun, semua orang di Australia diharuskan mengisi formulir yang disusun untuk memberikan gambaran tentang negara itu.  Dua pertiga dari warga di sana diharuskan menyelesaikan sensus secara online tahun ini, bukan di atas kertas.

Perdebatan tentang masalah privasi muncul, meski jaminan dari pemerintah bahwa keamanan tetap terjaga.

PM Turnbull mengatakan bahwa informasi pribadi publik saat ini dalam kondisi aman. Ia juga menekankan bahwa data dari ABS tak akan cacat.

"Satu hal yang benar-benar jelas adalah bahwa tidak ada penetrasi website ABS," kata Turnbull.

"Apa yang Anda lihat adalah penolakan serangan layanan atau penolakan layanan usaha, seperti yang Anda tahu, dirancang untuk mencegah akses ke situs web yang bertentangan dengan masuk ke server di balik itu. Beberapa dari pertahanan mereka gagal."

Asisten Bendahara Michael McCormack, yang bertanggung jawab untuk mengawasi sensus, membantah bahwa survei nasional telah dibajak atau diserang.

"Ini merupakan upaya untuk menggagalkan pengumpulan data. Orang-orang harus merasa yakin data mereka aman," jelas McCormark.

Komentar bertentangan sebelumnya yang dikeluarkan oleh ABS, yang menyatakan bahwa ada empat "serangan".

Pejabat Terkait Diminta Mundur

Partai oposisi menyerukan Asisten Bendahara di Departemen Sensus Australia, Michael McCormack untuk mengundurkan diri atas pembajakan situs tersebut.

"Ini sensus terburuk dalam sejarah Australia," kata Andrew Leigh, asisten bendahara.

"Jika kita tidak mendapatkan snapshot yang akurat pada sensus malam, kita tidak dapat mengalokasikan sumber daya dengan baik." 

ABS sekarang tengah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menentukan sumber "layanan penolakan" serangan.

"Australian Signals Directorate kini sedang menyelidiki, tapi mereka belum mendapati bahwa sangat sulit untuk sumber serangan itu," ucap Kepala Bidang Statistik, David Kalisch.

"Skala serangan itu cukup jelas berbahaya."

"Langkah-langkah telah diambil pada malam hari, untuk memperbaiki masalah ini. Saya meyakinkan Australia bahwa data yang mereka berikan aman," pungkas Kalisch.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.