Sukses

Putus 'Jantung' Pendanaan Terorisme, 200 Ahli Berkumpul di Bali

Pertemuan puncak CTF tahun ini diselenggarakan bersama dengan intelijen keuangan Indonesia PPATK.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 200 ahli dari 20 negara akan menghadiri pertemuan puncak Penanggulangan Pendanaan Terorisme (CTF) kedua di Bali pada 8-11 Agustus 2016.

Gelaran ini akan mengembangkan lebih lanjut hasil pertemuan sebelumnya di di Sydney, Australia tahun 2015 lalu, untuk memajukan kerja sama dan kolaborasi antara lembaga intelijen keuangan, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Paul Jevtovic, CEO lembaga intelijen keuangan Australia AUSTRAC mengatakan, pertemuan puncak CTF tahun ini diselenggarakan bersama dengan lembaga intelijen keuangan Indonesia PPATK. Kegiatan ini adalah yang terbesar dan paling signifikan di bidang penanggulangan keuangan terorisme di kawasan.

"Terorisme masih tetap menjadi ancaman utama stabilitas sosial dan ekonomi secara global. Jantung aksi terorisme adalah sumber pendanaan untuk melakukan serangan," tutur Jevtovic dalam keterangan yang Liputan6.com muat Sabtu (6/8/2016).

"Oleh karena itu kita harus terus melanjutkan upaya kita untuk waspada dan mengembangkan kiat-kiat baru dan inovatif untuk mendeteksi dan memerangi ancaman global ini."

Kepala PPATK, Dr Muhammad Yusuf, menuturkan bahwa dengan bertindak sebagai penyelenggara bersama pertemuan puncak CTF, mencerminkan prioritas kedua pemerintah dalam memerangi ancaman lintas-batas ini.

"Melalui pertemuan ini, kita dapat menambah pengalaman dan pengetahuan kita, sekaligus mempererat hubungan kita guna mencegah, menanggulangi dan memerangi kegiatan-kegiatan pendanaan terorisme," tutur M Yusuf.

Pertemuan empat hari ini menghadirkan platform bagi para pakar, untuk secara bersama-sama mengembangkan pemecahan di tingkat kawasan atas isu-isu dan risiko pendanaan terorisme yang genting.

Pertemuan puncak ini mencakup pertemuan dan forum kelompok kerja yang akan membahas risiko-risiko di kawasan kita, teknologi-teknologi teranyar dan bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi untuk dapat dengan lebih baik menghancurkan pendanaan terorisme dan pencucian uang.

Pertemuan puncak tahun ini akan membuahkan hasil nyata tentang pendanaan terorisme yang AUSTRAC dan PPATK telah kembangkan bersama dengan Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

Namun demikian, walaupun kemajuan besar telah dibuat oleh kelompok kerja kawasan sejak pertemuan puncak pertama di Sydney, kini bukanlah saatnya untuk berpuas diri. Lingkungan operasi sedang berubah dan kolaborasi dengan para mitra akan memungkinkan lembaga-lembaga untuk beradaptasi, dan memberi tanggapan pada tantangan-tantangan di kawasan.

Dengan bekerja sama, lembaga-lembaga kawasan sedang menyasar untuk lebih lanjut mengganggu dan menghancurkan sumber dan jaringan yang membantu mendanai organisasi-organisasi teroris dan serangan-serangan teroris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.