Sukses

Ini 4 Hal yang Disepakati untuk Menjaga Keamanan Laut 3 Negara

Indonesia, Filipina, dan Malaysia telah menyepakati pembentukan FoA dan SOP untuk merealisasikan kerja sama keamanan maritim tiga negara.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membebaskan 10 Anak Buah Kapal WNI yang diculik di Filipina Selatan, termasuk melakukan koordinasi dan mengambil semua langkah dengan berbagai pihak.

Terkait hal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Nasir, memaparkan beberapa hasil pertemuan yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Filipina dan Malaysia.

Pada tanggal 5 Mei 2016, menteri luar negeri dan panglima tiga negara, yakni Indonesia, Filipina, dan Malaysia, telah melakukan pertemuan yang membahas keamanan maritim ketiga negara di Yogyakarta.

Berdasarkan keterangan pria yang akrab disapa Tata itu, dalam pertemuan 5 Mei terdapat kesepakatan di mana ketiga negara akan melakukan berbagai langkah, salah satunya menyepakati pembentukan Framework of Arrangement (FoA) dan Standard Operating Procedures (SOP) untuk merealisasikan kerja sama tersebut.

Menindaklanjuti pertemuan itu, pada 14 Juli 2016, perkembangan penyusunan FoA dan SOP yang intinya terdiri dari empat aspek telah disepakati.

"Pertama, akan dilakukan coordinated patrol (patroli terkoordinasi) di koridor yang telah dibuka. Kedua, apabila ada kapal yang dinyatakan dalam keadaan bahaya, jadi kapal Angkatan Laut terdekat dari ketiga negara ini dapat membantu, walaupun harus memasuki wilayah perairan negara lain dengan meminta izin terlebih dahulu," jelas Tata dalam press briefing di Kantor Kementerian Luar Negeri pada Kamis (4/8/2016).

"Ketiga, intelligence and information sharing, jadi angkatan bersenjata ketiga negara ini akan saling bertukar informasi yang dapat mencegah terjadinya pembajakan. Keempat, membangun hotline komunikasi untuk membantu memfasilitasi kerja sama mereka," lanjutnya.

Namun menurutnya, hasil kesepakatan dan SOP tersebut merupakan leading document dan akan terus berkembang apabila ada hal-hal baru yang perlu ditambah untuk mendukung kerja sama lebih efektif.

Pertemuan 14 Juli lalu bertujuan untuk menambahkan dan memperkuat apa yang telah disepakati. Selain empat poin itu, ketiga menteri pertahanan juga berencana untuk melakukan latihan militer rutin antara Indonesia, Filipina, Malaysia.

Selain itu, ketiga negara juga telah menyepakati dipasangnya alat pada kapal-kapal yang berlayar di area rawan pembajakan sehingga mereka dapat dimonitor apabila mengalami kesulitan atau dalam keadaan darurat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini