Sukses

Partai Anti-Islam Menangkan 4 Kursi di Senat Australia

Partai One Nation yang diketuai sayap kanan Pauline Hanson menang 4 kursi di senat Australia. Hanson terkenal anti-imigran.

Liputan6.com, Canberra - Partai One Nation yang dikomandoi anti-imigran Pauline Hanson memenangkan 4 kursi di senat setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Australia menyelesaikan perhitungan suara.

Total ada 11 wajah baru senator crossbencher (partai gurem atau independen) di Senat Australia.

KPU telah menyelesaikan perhitungan suara di dua negara bagian -- Queensland dan New South Wales pada Kamis 4 Agustus 2016. Itu merupakan perhitungan akhir untuk senat yang baru.

Total ada 76 anggota senat Australia dengan Koalisi atau Liberal sebagai mayoritas (30 kursi) diikuti Partai Buruh (26 kursi). Di peringkat ke-3 dikuasai Partai Hijau (9 kursi). Adapun partai anti-imigran, One Nation di peringkat keempat dengan 4 kursi.

Butuh 39 suara bagi Koalisi atau Partai Liberal untuk meloloskan undang-undang lewat Senat. Andai Partai Buruh dan Hijau memilih untuk tidak meloloskan, Liberal butuh dukungan dari 9 dari 11 crossbenchers agar lancar.

Oleh sebab itu, keberadaan One-Nation dianggap 'menakutkan' karena mereka bisa bermain di Senat. Hal itu diungkapkan oleh mantan anggota partai Buruh, Craig Emerson.

"Pauline Hanson itu memiliki agenda sayap kanan. Ia anti-Islam, anti-Imigran dan sangat nasionalis," kata Emerson seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (4/8/2016).

"Dalam Senat selalu ada quid pro quos-- alias barter yang saling menguntungkan. Jadi, andai PM Malcolm Turnbull (Liberal) menginginkan 4 suara dari One Nation di Senat, apa yang akan diberikan kepada Pauline dan pendukungnya sebagai timbal balik?" lanjut Emerson.

Namun, Partai Hijau masih memiliki kekuatan di senat yang baru karena 9 suara. Akan sangat berpengaruh bagi Koalisi atau Liberal yang hanya memiliki 30 suara. Meski demikian, tergantung pendekatan Liberal yang selama ini cenderung bertolak belakang dengan Partai Hijau itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.