Sukses

Imam Muslim Menolak Kuburkan Pembunuh Pastor Prancis

Adel Kermiche yang bersumpah setia pada ISIS melakukan penyerangan keji yang menewaskan Pastor Jacques Hamel di Prancis.

Liputan6.com, Rouen - Adel Kermiche baru berusia 19 tahun saat ia melakukan perbuatan biadab itu. Bersama rekannya Abdel-Malik Petitjean, ia memasuki gereja Katolik di Saint-Etienne-du-Rouvray di Rouen, Normandia, Prancis. Misa pagi sedang digelar di rumah ibadah itu.

Kedua tersangka teroris itu menyandera lima orang yang ada di dalam gereja, sebelum memaksa Pastor Jacques Hamel yang sudah sepuh berlutut di altar, lalu menghabisinya dengan keji.

Menurut biarawati yang selamat dari serangan tersebut, pelaku juga menikam pemuka agama berusia 86 tahun itu hingga tewas.

Kermiche dan Abdel-Malik Petitjean ditembak mati oleh aparat ketika melarikan diri dari gereja batu dari Abad ke-17 itu.

Kini, para pemuka agama Islam yang tinggal di lingkungannya menolak untuk menguburkan jasad Kermiche.

Mohammed Karabila, ketua komunitas muslim setempat mengatakan, baik dirinya maupun ulama menolak terlibat dalam pemakaman Kermiche -- yang telah menyatakan kesetiaannya pada ISIS.

"Kami tak akan berpartisipasi dalam pemakaman," kata Karabila kepada ITV, seperti dikutip dari CNN, Selasa (2/8/2016).

"Apa yang dilakukanpemuda tersebut adalah dosa besar," kata Khalid El Amrani, seorang penduduk muslim Prancis.

Kermiche adalah nama yang dikenal oleh aparat keamanan. Ia bahkan mengenakan perangkat yang memonitor gerakannya saat insiden mematikan tersebut terjadi. Demikian diungkap jaksa Prancis,  Francois Molins.

Kantor wali kota segera memutuskan apakah Kermiche bisa dimakamkan di kota mereka.

Sejumlah muslim di beberapa lokasi di Prancis dan Italia menghadiri misa Katolik pada Minggu, 31 Juli 2016, sebagai bentuk solidaritas pada Pastor Jacques Hamel yang berpulang saat sedang memimpin misa di Gereja Saint-Etienne-du-Rouvray.

Sementara itu, pemakaman Pastor Hamel dijadwalkan dilakukan pada Selasa sore 2 Agustus 2016 di Katedral Rouen, Prancis.

Gereja Sang Pastor pernah mendonasikan tanah pada umat Islam untuk mendirikan masjid di atasnya, demikian menurut seorang pemuka Katolik.

"Pihak gereja memfasilitasi, dengan memberikan tanah di samping gereja kepada umat Islam untuk dibangun masjid," kata Pastor Mark Ephrem Nolan, dari Biara Benedictine di Rostrevor -- merujuk pada Gereja Gambett di mana Pastor Hemel pernah mengabdi, seperti dikabarkan Belfast Telegraph.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini