Sukses

Cara Ini Bisa Selamatkan Anda dari Serangan 10 Hewan Buas

Ternyata, lari sekencang-kencangnya ternyata tidak cukup untuk menghadapi beberapa predator liar.

Liputan6.com, Jakarta - Bayangkan, apa yang Anda lakukan jika tiba-tiba bertemu dengan hewan buas? Secara naluriah, kita pasti akan berusaha menghindar.

Ternyata, lari sekencang-kencangnya tak menjamin seseorang selamat dari predator seperti, beruang, singa, atau amukan kerbau liar -- yang sejatinya bukan pemangsa. 

Bentuk fisik manusia yang tidak menguntungkan saat berhadapan dengan hewan liar, namun kita dikaruniai otak yang mampu memikirkan cara untuk bertahan hidup.

Setiap binatang buas terbukti memiliki titik lemah. Seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Kamis (28/7/2016), berikut beberapa tips penting yang dapat digunakan saat berhadapan dengan 10 predator:

1. Singa

-

Seekor singa berisiko menerkam atau mencekik manusia hingga tewas, ketika dia merasa ada bahaya di dekatnya.

Saat berhadapan dengan karnivora tersebut, Anda harus menjaga agar mata tetap bertatapan (eye contact) dengan binatang tersebut dan jangan lepaskan pandangan Anda.

Mundurlah secara perlahan-lahan. Jangan pernah membalikkan punggung, dan jangan lari!

Singa biasanya akan mencoba menggertak, sebelum menyerang. Saat itu, bentangkan tangan Anda selebar-lebarnya -- agar mereka kita punya tubuh lebih besar -- dan buatlah suara gaduh.

Hal ini akan membuat hewan buas itu berpikir dua kali sebelum menyerang dan memilih untuk lari.

2. Macan Tutul

Pasti kamu baru tahu. Ternyata macan tutul mampu berburu di darat dan di air!

Berbeda dengan singa, jika Anda menatap mata macan tutul, hewan buas itu malah akan menganggapnya sebagai sebuah tantangan.

Jadi, jangan pernah tatap matanya. Buatlah diri Anda berdiri tegap dan terlihat besar serta jangan lupa untuk membuat gaduh.

Macan tutul lebih memilih untuk mencekik mangsanya hingga tewas dalam diam. Mereka khawatir jika mengeluarkan suara, predator lain akan mencuri buruannya.

3. Gajah

Arnold Schwarzenegger berhadapan langsung dengan gajah Afrika, langsung di habitat asilnya. (Youtube)

Saat merasa terancam, gajah akan menyerang lawannya dengan menggunakan gading atau menginjaknya hingga tak bernyawa.

Saat Anda berhadapan dengan gajah yang sedang marah, cobalah untuk berdiri tegak dan terlihat berani.

Gajah akan mengepakkan telinga dengan agresif dan meniup belalainya. Saat itu, jangan bergerak.

Hewan itu akan menggertak sekali dua kali. Buatlah diri terlihat besar, buat suara gaduh, dan berdiri bertolak belakang dengan arah hembusan angin -- agar mereka tidak bisa mencium bau Anda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kerbau hingga Anjing Liar

4. Kerbau Liar

Kerbau Liar (Wikipedia)

Hampir tidak ada kesempatan untuk selamat dari amukan kerbau liar, jika Anda tidak cepat-cepat lari dan memanjat pohon.

Hewan tersebut dapat berlari dengan sangat cepat dan memiliki tanduk yang tajam serta keras. Jadi, panjatlah pohon untuk menghindari serudukannya.

5. Kuda Nil

Seekor bayi kuda Nil saat berenang di kandang kebun binatang Praha, Republik Ceko, Rabu (24/2). Bayi kuda Nil ini lahir pada 28 Januari 2016. (REUTERS / David W Cerny)

Hewan yang satu ini memiliki rahang dan gigi yang sangat besar, bahkan bisa melahap kepala orang dewasa.

Saat berhadapan dengan kuda nil, lebih baik Anda langsung mencari tempat berlindung atau memanjat pohon.

Jika tidak, kesempatan Anda untuk selamat sangat tipis sekali, karena predator ini dapat berlari dengan kecepatan 30 mil per jam.

6. Anjing Liar Afrika Versus Anjing Domestik

Anjing Liar Afrika (Wikipedia)

Anjing liar Afrika tak bisa dijadikan sahabat manusia. Hewan buas itu tidak akan kenal ampun terhadap mangsanya.

Anjing liar Afrika biasanya tidak tertarik dengan manusia. Namun, jika Anda berhadapan dengan binatang liar ini, berdoalah agar dia tidak menyadari keberadaan Anda. Anjing ini sangat cepat dan tidak bisa diintimidasi.

Lain halnya jika yang Anda hadapi adalah anjing domestik -- Anda justru harus berdiri tegak dan bersikap melawan.

Berteriaklah sekuat mungkin, tapi hindari tatap mata. Jagalah agar punggung Anda tidak menyentuh tanah. Jika terjatuh cepatlah berdiri kembali, selalu jaga agar Anda lebih tinggi dari hewan tersebut.

7. Hiu

Saksi mengatakan jika pemuda itu mengusir hiu ganas dengan tinjunya. (ilustrasi)

Kebanyakan orang akan panik saat berhadapan dengan hiu. Predator air satu ini memang terkenal karena kebuasan dan kegarangannya di air.

Tapi, tahukah Anda, dengan meninju bagian hidung hiu, dapat, Anda dapat memukul mundur hewan buas tersebut.

Hidung adalah titik lemah bagi hiu. Sensitif.

3 dari 3 halaman

Beruang hingga Ular

8. Buaya

Ketika sedang mencoba membawa wadah penampung kepiting ke perahu kecil mereka, seekor buaya menjungkir balikkan perahu.

Akan sangat sulit sekali menghindar dari serangan buaya, jika Anda berada di tepi sungai.

Namun, saat berada di daratan, cobalah untuk berlari lurus, jangan zig-zag -- seperti nasihat orang-orang.

Mengapa? Sebab, cara tercepat untuk melarikan diri dari buaya atau alligator adalah berlari lurus saja secepat-cepatnya. Kecepatan gerak buaya di atas tanah adalah 17 km/jam.

9. Beruang

Ilustrasi Beruang (istockphoto)

Berbeda dengan menghadapi singa dan macan tutul, saat berhadapan dengan beruang, jangan berlari, memanjat pohon, ataupun membuat kegaduhan.

Hewan itu akan menganggap pergerakan Anda sebagai ancaman. Cobalah untuk tidak banyak bergerak dan tenang.

Setelah tenang, bentangkan tangan Anda selebar mungkin untuk membuat tampilan Anda terlihat lebih besar di mata mereka.

Berbicaralah dengan nada yang pelan, sehingga membuat beruang menyadari keberadaan Anda sebagai manusia. Setelah itu, mundurlah dengan perlahan-lahan.

10. Ular dan Laba-laba Berbisa

Kedua ular masih dalam keadaan hidup ketika dikirim dari Filipina. (The Guardian)

Saat berhadapan dengan ular berbisa, cobalah untuk mundur secara perlahan sambil menghentakkan kaki Anda ke tanah, untuk membuat getaran.

Getaran tersebut dapat membuat takut hewan melata berbisa itu dan memaksanya menjauh.

Jika digigit, posisikan bagian tubuh yang terinfeksi lebih rendah dari jantung, untuk mencegah racun menyebar ke saluran darah.

Setelah itu (jika memungkinkan) ikat bagian yang digigit -- sekitar satu jengkal dari pusat gigitan -- dan segera menuju rumah sakit terdekat.

Sementara itu, jika Anda disengat laba-laba, cobalah untuk membasuh luka dengan sabun dan air bersih, sebelum dikompres dengan es.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.