Sukses

Indonesia-Jepang Kembangkan SDM yang Dapat Majukan Perindustrian

Rektor Universitas Persada Indonesia ingin Indonesia tak sekedar menjadi pasar hasil produksi Industri.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Perdana Menteri dan Presiden Asosiasi Jepang Indonesia, Yasuo Fukuda, bersama para eksekutif perusahaan besar Negeri Sakura mengadakan kunjungan ke Indonesia sejak tanggal 26 hingga 28 Juli 2016.

Dalam kegiatan tersebut, mereka turut menghadiri upacara peringatan 30 tahun Universitas Darma Persada, yakni perguruan tinggi swasta yang didirikan oleh alumni Jepang pada 1986.

Pada kesempatan itu Rektor Unsada, Dadang Solihin, menjelaskan filosofi monozukuri, yaitu menggambarkan penciptaan dan pengembangan produksi yang diterapkan universitas tersebut.

Dadang ingin agar Indonesia tak sekedar menjadi pasar, namun menjadi basis produksi bagi setiap industri, sehingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri harus segera dilaksanakan.

Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya terus mengupayakan berbagai cara, salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan Jepang.

"Kami telah melakukan kegiatan, seperti mengundang pimpinan perusahaan Jepang untuk melakukan kuliah reguler, melaksanakan program magang bagi mahasiswa di perusahaan Jepang seperti Toyota, Panasonic, dan Daihatsu, dan menerima bantuan beasiswa," ujar Rektor Dadang dalam kata sambutannya di gedung aula Unsada pada Kamis, 28 Juli 2016.

"Kami ingin menata dan memperkuat hubungan dengan perusahaan swasta Jepang, perguruan tinggi Jepang, dan instansi lainnya," tambahnya.

Menurut keterangannya, monozukuri tak terbatas pada industri manufaktur saja, namun juga dari latar belakang filosofi itu, yakni sejarah masyarakat Jepang dan budaya perusahaan Jepang yang mendukung.

"Dengan diperkenalkannya kurikulum ini, kami berusaha mengembangkan sumber daya manusia yang dapat memberikan kontribusi untuk industri," jelas Rektor Dadang.

Untuk mewujudkan hal tersebut, hubungan dengan Jepang dianggap sangat penting. "Kami terus mengharapkan kerja sama ini di masa depan," pungkas Dadang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini