Sukses

Top 3: Acara Nyeleneh di Televisi Menuai Kecaman

Sebuah acara baru di televisi Inggris menuai kecaman karena persyaratan kesertaan yang tidak biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja cara yang dilakukan produser acara televisi supaya menyedot pemirsa terbanyak bagi stasiun televisi. Di Inggris, produser acara perjodohan bahkan sampai mewajibkan peserta untuk tampil tanpa busana dalam siaran nasional. Tentu saja tayangan acara 'Naked Attraction' itu kemudian menuai kecaman.

Walaupun mengundang perdebatan, kabar tentang acara tersebut paling menyedot perhatian pembaca Liputan6.com, disusul dengan komentar Aqil Nadeem, Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, yang berisi permohonan penundaan pelaksanaan hukuman mati warga negaranya di Indonesia. Sang Duta Besar menganggap dua warganya dihukum karena ketidakadilan.

Terakhir, para pembaca penasaran dengan sejumlah pertanda aneh yang muncul sebelum terjadinya gempa besar di Tangshan, Tiongkok pada 29 Juli 1976. Tanda-tanda itu mencakup sejumlah gejala alam, perubahan perilaku hewan, dan kegelisahan manusia. Seperti apa, ya?

Berikut adalah Top 3 Global untuk Kamis (28/7/2016) pagi ini:

 

1. Peserta Wajib Telanjang, Ajang Cari Jodoh di TV Inggris Dikecam

Para pemirsa lebih terhenyak melihat ketelanjangan yang dipertontonkan daripada potensi hubungan romantis yang dituju. (Sumber Channel 4 via Daily Mail)

Sebuah tayangan acara perjodohan baru di Inggris mengundang kecaman dari masyarakat. Pasalnya, para peserta diperbolehkan saling melihat peserta lain dalam keadaan bugil.

Dikutip dari Daily Mail pada Rabu 27 Juli 2016, acara Naked Attraction yang tayang di Channel 4 itu mengaku mencoba melakukan eksplorasi 'ketertarikan primitif' dalam diri peserta yang berharap menemukan jodoh.

Namun para penonton jauh lebih kaget ketika melihat ketelanjangan lebih ditonjolkan daripada potensi hubungan romantis yang dituju.

Acara yang dibawakan oleh Anna Richardson (45) ini membuat sejumlah pemirsa mempertanyakan alasan kenapa mereka harus menyaksikan tayangan baru tersebut.

Konsep dasar pertunjukan itu melibatkan seorang pria dan wanita yang harus memilih calon jodoh mereka dari 6 tubuh telanjang yang hanya menunjukkan bagian pinggang ke bawah.

Selanjutnya...

 

2. Dubes Pakistan Minta Eksekusi Mati Ditunda, Ini Alasannya

Ilustrasi eksekusi mati

Dubes Pakistan untuk Indonesia, Aqil Nadeem meminta pemerintah Indonesia menunda hukuman mati atas warganya, Zulfiqar Ali. Pria tersebut dihukum mati karena menyelundupkan 300 gram heroin ke Tanah Air.

Aqil mengganggap, permintaannya didasari alasan tepat. Pasalnya, pengadilan terhadap Zulfiqar dinilai tidak berjalan adil.

Laporan tersebut didapat Dubes Aqil dari sejumlah LSM dalam dan luar negeri. Termasuk Lembaga Independen Komnas HAM.

"Indonesia harus melihat dari pengadilan sebelumnya, Zulfiqar Ali tidak mendapat kesempatan pembelaan yang adil dalam pengadilan," sebut Aqil ketika ditemui di kantonya pada Rabu 27 Juli kemarin.

"Jaksa menginginkan hukuman seumur hidup dan tidak meminta hukuman mati, tapi hakim malah memutuskan hukuman mati," sambung dia.

Selanjutnya...


3. 28-7-1976: Pertanda 'Aneh' Sebelum Gempa Tewaskan 250 Ribu Jiwa

Setidaknya 250 ribu orang tewas dalam gempa yang mengguncang Tangshan pada 1976 (http://www.drgeorgepc.com)

Sebelum malapetaka datang, alam diyakini telah memberikan pertanda. Dengan mata kepala sendiri, warga menyaksikan hal-hal aneh terjadi.

Permukaan sumur di luar kota Tangshan di Tiongkok naik turun tiga kali sehari. Di desa lain gas keluar dari sumber air warga.

Tikus-tikus berlarian pada siang bolong, ikan-ikan di akuarium gelisah dan mencoba melompat keluar.

"Cuaca sangat panas, beberapa hari sebelum gempa, anjing dan ayam menolak masuk ke bangunan," kata Yao Guangqing, pegawai pemerintah, seperti dikutip dari situs Danwei, Rabu 26 Juli 2016.

Sikap manusia pun berubah. Malam sebelum gempa, ada pertunjukan layar tancap. Butuh waktu empat jam untuk menayangkan satu film saja. Orang-orang gelisah dan gampang marah, berkali-kali jalan cerita dihentikan di tengah jalan gara-gara perkelahian antar-penonton.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini