Sukses

Penyelam Cari 24 Korban Tabrakan Feri

Para penyelam mencari sebuah feri yang tenggelam beserta 24 orang hilang setelah bertabrakan dengan kapal lain menjelang Natal atau Kamis dini hari silam.

Liputan6.com, Manila: Para penyelam mencari feri MV Catalyn B yang tenggelam beserta 24 orang hilang setelah bertabrakan dengan kapal lain menjelang Natal atau Kamis dini hari silam. Hingga Sabtu (26/12), tim penyelamat (SAR) yang didukung enam kapal pemerintah dan tiga pesawat terbang masih menyisir Teluk Manila dan sekitarnya. Sayangnya, menurut Kepala Penjaga Pantai Filipina Laksamana Wilfredo Tamayo, sampai detik ini feri pun belum ditemukan.

Tiga mayat dan 46 korban yang selamat dikembalikan sejam setelah feri MV Catalyn B beserta 73 orang di dalamnya menabrak sebuah kapal nelayan Anathalia yang memuat beban 369 ton, Kamis sebelum fajar di dekat bibir Teluk Manila. Pejabat penjaga pantai mengatakan banyak penumpang tertidur saat kejadian berlangsung dan tidak punya waktu untuk menggunakan rompi pelampung. Kemungkinan besar korban yang hilang telah terperangkap di dalamnya.

Sebelum peristiwa terjadi, feri sedang berlayar dari Manila menuju barat daya Pulau Mindoro. Para penumpang umumnya berniat kembali ke rumah untuk merayakan Natal bersama keluarga. Kepala Penjaga Pantai Filipina Laksamana Wilfredo Tamayo kepada Associated Press mengatakan, penyelam sedang mencari kapal dan berharap untuk menemukan puing-puing feri beserta tubuh korban.

Kemarin, Presiden Gloria Macapagal-Arroyo memerintahkan pemilik feri dan perahu nelayan untuk menunda operasi dari semua kapal mereka. Para pejabat mengatakan kecelakaan itu mungkin disebabkan oleh kesalahan manusia, tapi penyelidikan resmi akan dilakukan Senin mendatang.

Kecelakaan laut kerap terjadi di negara kepulauan tersebut karena badai tropis dan lemahnya penegakan peraturan keselamatan. Tahun lalu, sebuah feri terbalik setelah berlayar menuju Filipina di tengah topan kuat dan menewaskan lebih dari 800 orang. Pada Desember 1987, feri Dona Paz tenggelam setelah bertabrakan dengan sebuah tanker bahan bakar sehingga menewaskan lebih dari 4.341 orang dan menjadi bencana maritim terparah di dunia.(RST/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.