Sukses

Ratusan Ribu Warga Inggris Terjebak Kemacetan Parah, Ada Apa?

Antrian panjang ini telah membuat para wisatawan kesulitan mengakses makanan dan toilet.

Liputan6.com, London - Kemacetan parah terjadi di jalan-jalan di Kota Dover, Inggris, menyusul panjangnya antrian kendaraan yang hendak menyeberang ke Calais, Prancis. Pasalnya, pasca-teror yang terjadi di Kota Nice, negara itu telah meningkatkan pemeriksaan keamanan di pintu masuk sementara petugas di lapangan tidak memadai untuk menangani kurang lebih 250.000 wisatawan.

Seperti dilansir Daily Mail, Minggu (24/7/2016) kemacetan parah ini telah berlangsung kurang lebih selama 15 jam. Polisi juga telah memperingatkan warga bahwa antrian panjang ini dapat berlangsung hingga Senin 25 Juli besok.

Otoritas pelabuhan Dover mengatakan, bilik kontrol perbatasan Prancis di kota itu kekurangan petugas sejak Jumat 22 Juli lalu. Dari tujuh bilik paspor yang ada, hanya tiga yang beroperasi.

Dan kekacauan semakin menjadi-jadi ketika hanya ada satu pasukan penjaga perbatasan Prancis yang diturunkan untuk memeriksa satu per satu paspor turis. Ia dilaporkan butuh waktu setidaknya 40 menit untuk mengecek setiap dokumen perjalanan.

Kemacetan panjang terjadi di Kota Dover, Inggris (Daily Mail)

Saat ini otoritas Inggris dan Prancis tengah berkoordinasi untuk mengurai persoalan ini setelah peristiwa di Dover ini diakui sebagai 'gangguan yang luar biasa'. Sementara itu sejumlah turis yang kesal meluapkan emosi mereka di media sosial, Twitter.

"Update perjalanan; sudah 20 jam mengantri namun belum sampai. Keponakan saya berjalan untuk mencari makanan dan pingsan di pom bensin," cuit pengemudi bernama Allison Dillon.

Seorang perempuan bernama Renata Roslak mengatakan, ia dan suami meninggalkan Birmingham pada Jumat pukul 07.00 waktu setempat dan hingga Sabtu sore belum berhasil mencapai pelabuhan.

"Ini benar-benar mengerikan. Mungkin kami hanya bergerak setengah mil dalam delapan jam terakhir. Bahkan tidak ada tempat untuk memutar balik dan pulang. Saya sempat menelepon polisi untuk mencari tahu yang terjadi dan mereka mengatakan jumlah petugas keamanan tidak cukup menyusul terjadinya peningkatan pemeriksaan jadi kapal feri berangkat dalam kondisi tidak penuh," jelas Renata.

Cerita lain juga diungkapkan oleh Amy Capron. Ia bersama suami dan anak-anaknya telah terjebak kemacetan selama kurang lebih 17,5 jam.

"Setelah lebih dari 6 jam di jalan, akhirnya kami mendapat air minum gratis dari polisi dan petugas penjaga pantai. Ini sudah terlalu lama bahkan supir saya benar-benar sempat tertidur pulas," ungkap Amy.

Amy beserta keluarganya juga terpaksa memasak sosis di campervan--mobil yang sudah dimodifikasi interior dengan sejumlah fasilitas. Keluhan terkait kesigapan otoritas setempat juga disampaikan warga bernama Aga Soja.

"Kami telah terjebak kemacetan di Dover selama tujuh jam, bepergian dengan anak-anak, tidak ada makanan, tidak ada toilet, bisakah seseorang melakukan sesuatu? Otoritas lokal?," cuitnya di Twitter.

Kris Mazur yang menghabiskan malam di jalanan menjelaskan ia hanya bergerak sejauh satu mil dalam waktu 10 jam. Ia juga menggambarkan bagaimana situasi di sekitarnya di mana orang-orang mulai 'berpiknik'.

"Belum ada akses ke makanan atau toilet. Jalan tol sepenuhnya terblokir," jelas Kris.

Para pengemudi diimbau agar keluar dari kendaraan mereka untuk merenggangkan anggota tubuh dan mengajak anak-anak mereka bermain demi menghibur diri. Ternyata kemacetan tak hanya terjadi di Dover, di pelabuhan Calais antrian kendaraan pun mengular hampir di segala arah.

"Polisi perbatasan Prancis telah memaksimumkan jumlah petugas. Namun mereka sangat sibuk di sisi Inggris (Dover). Sementara situasi darurat membuat kami harus memberlakukan pemeriksaan penuh terhadap setiap kendaraan," ujar pejabat pemerintahan di Calais, Xavier Czerwinsk.

Dover merupakan kota pelabuhan besar yang terletak di Kent. Jaraknya yang dekat dengan Eropa --sekitar 34 km dari Calais-- membuat kota ini menjadi pelabuhan lintas Selat Inggris yang paling sibuk terlebih di tengah liburan panjang musim panas yang berlangsung dari awal Juli hingga September.

Dan teror truk maut yang terjadi pada 14 Juli lalu telah membuat Prancis meningkatkan standar pemeriksaan keamanan di pintu masuk ke negara itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini