Sukses

Hangatnya Lebaran Terakhir Obama di Gedung Putih

Resepsi perayaan Idul Fitri di Gedung Putih dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Raahima Siddiqi, remaja asal Virginia.

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan dukungan kuat dan rasa hormatnya terhadap komunitas muslim di Negeri Paman Sam. Hal itu ia utarakan dalam resepsi perayaan Idul Fitri yang berlangsung di Gedung Putih, pada Kamis 21 Juli waktu setempat.

Pertemuan tersebut dihadiri ratusan tamu dari kalangan umat muslim termasuk istri petinju legendaris dunia Muhammad Ali, Lonie dan keenam anak mereka.

"Saya ingin mengatakan kepada generasi muda yang hadir di sini, untuk memastikan kalian tahu bahwa kami melihat kalian, kami mempercayai kalian dan kalian adalah bagian terhormat dari keluarga Amerika, tidak ada yang tidak bisa kalian lakukan," ujar Presiden Obama seperti dikutip dari ABC News, Jumat (22/7/2016).

Orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu juga menyerukan toleransi bagi muslim AS. Dan tak lupa ia mengakui prestasi dan kontribusi warga muslim di dalam masyarakat.

Obama mengingatkan kembali lebih dari 5.000 umat muslim di AS telah memainkan peran di berbagai bidang seperti militer, kedokteran, arsitek, kepolisian, termasuk juga dunia olahraga. Ia pun menyinggung nama salah satu atlet yang akan mewakili AS dalam Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Jenairo, Brasil, Ibtihaj Muhammad.

"Anda semua adalah atlet yang kita banggakan, seperti halnya juara anggar Amerika, Ibtihaj Muhammad yang dengan bangga mengenakan hijab ketika mewakili AS di Olimpiade Rio. Tanpa ada tekanan," tutur Obama.

Open House yang digelar Obama untuk merayakan Idul Fitri ini mendobrak tradisi yang berlangsung di kediaman resmi presiden AS itu. Lazimnya, setiap tahun Gedung Putih hanya akan menggelar buka puasa bersama.

"Ini tahun terakhir saya sebagai Presiden, saya ingin melakukan sesuatu yang sedikit berbeda dan kebanggaan bagi saya menjadi tuan rumah perayaan Idul Fitri di Gedung Putih," ungkap presiden AS itu.

Obama di tengah keramaian resepsi perayaan Idul Fitri di Gedung Putih (Indian Express)

Resepsi perayaan Idul Fitri ini digelar di tengah eskalasi anti-Islam di kalangan masyarakat AS, menyusul sejumlah serangan yang dilakukan teroris ISIS. Beberapa pernyataan politisi Partai Republik juga semakin memperkeruh suasana dengan melekatkan praktik teror dan Islam. Sesuatu yang telah berulang kali dibantah keras oleh Obama.

"Memusuhi muslim Amerika, bagaimana pun menguntungkan ISIS dengan anggapan bahwa Barat berperang dengan sebuah agama yang dianut oleh miliaran orang. Itu bukan pilihan keamanan yang cerdas," tegas ayah Malia dan Sasha itu.

Diminta Memimpin Lagi

Di tengah pidato sang presiden, sejumlah orang yang hadir dalam resepsi itu pun meminta Obama untuk kembali memimpin AS dengan berteriak 'empat tahun lagi'.

"Tidak, tidak, tidak, Michelle akan datang dan memarahi saya," ujar Obama disertai tawa.

Dalam kesempatan yang sama, ia kembali menyanjung Muhammad Ali yang juga merupakan seorang muslim dengan menyebut sang legenda sebagai panutannya. "Beliau mengajarkan kita hal yang paling penting adalah menjadi diri sendiri," kata Obama.

Suami dari Michelle Obama yang akan mengakhiri kepemimpinannya pada akhir 2016 ini hadir di ruang resepsi tepatnya di East Room, Gedung Putih. Setelah namanya dipanggil oleh seorang remaja muslim asal Oregon, Aisha Osman (15 thn). Aisha sebelumnya pernah mengirimkan surat kepada Obama yang isinya, menceritakan pengalamannya sebagai pemuda muslim Amerika.

"Sebagai seorang keturunan muslim Afrika-Amerika, saya pernah dipanggil teroris. Yang tidak mereka tahu adalah saya bangga menjadi warga AS. Saya tahu saya adalah masa depan dari negara yang saya cintai ini," tulis Aisha dalam suratnya kepada Obama beberapa waktu lalu.

Bagi sang presiden surat Aisha itu memilukan.

Seperti dalam beberapa pidato sebelumnya, Obama mengingatkan agar rakyat AS menolak kebencian dan diskriminasi. Menurutnya, seluruh warga termasuk umat muslim harus saling menjaga satu sama lain.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.