Sukses

Top 3: Pergeseran Kutub Bumi dan Bintik Hitam, Kiamat 29 Juli?

Mendekati akhir bulan Juli 2016, beredarlah sejumlah teori tentang 'kiamat' yang dikaitkan dengan pergeseran letak dua kutub bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 29 Juli 2016 mendatang dunia diramalkan kiamat. Prediksi yang dilakukan oleh kelompok End Times Propechies itu disebabkan adanya pergeseran lempengan Bumi. 

Berita tersebut mencuri perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global edisi (20/7/2016) pagi. Dua berita lainnya yang tak kalah menarik adalah bintik hitam di matahari. Namun Badan Antariksa Amerika Serikat mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan atas fenomena itu.

NASA menjelaskan, area gelap tersebut merupakan lubang korona versi besar, di mana menjadi fenomena yang sering terjadi di permukaan Matahari.

Kisah pembunuhan model seksi 'Kim Kardashian' Pakistan, Qandeel Baloch, juga masih membuat pembaca berminat mengikuti perkembangannya. Kali ini, berita tentang curhat sang ayah tentang putrinya yang selama ini adalah tulang punggung keluarga.

 

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya...

 

1. Pergeseran Kutub Bumi Akan Picu 'Kiamat' 29 Juli 2016?

Penampakan Bumi dilihat dari luar angkasa (Foto: apod.nasa.gov)

Kabar tentang hari terjadinya kiamat lagi-lagi berembus. Kali ini kelompok End Times Propechies menyebut bahwa 29 Juli 2016 akan menjadi akhir dari kehidupan di dunia.

End Times Propechies menjelaskan penyebab kiamat 29 Juli dengan mengunggah video berdurasi 17 menit berjudul "Why The World Will End Surely On 29 July 2016."

Kelompok yang dikenal gemar mengembuskan isu kiamat itu memprediksi, bergesernya kutub magnetik Bumi akan memulai serentetan peristiwa yang menyebabkan berkahirnya kehidupan di dunia.

"Pergeseran kutub akan membuat bintang berlomba di langit dan ketidakstabilan Bumi akan menarik atmosfer yang membentuk gulungan awan," jelas video tersebut.

Selanjutnya...

 

2. Noda Hitam di Permukaan Matahari Picu Ramalan Kiamat 29 Juli 2016

Area besar berwarna hitam di permukaan Matahari (NASA)

Badan Antariksa Amerika Serikat NASA menemukan area besar berwarna hitam tumbuh di permukaan Matahari. Penemuan tersebut pertama kali diketahui oleh pesawat angkasa luar, Solar Dynamics Observatory.

Sejumlah orang yang melihat foto tersebut merasa takut terhadap area hitam besar di permukaan Matahari. Namun Badan Antariksa Amerika Serikat mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan atas fenomena itu.

NASA menjelaskan, area gelap tersebut merupakan lubang korona versi besar, di mana menjadi fenomena yang sering terjadi di permukaan Matahari.

"Lubang korona merupakan wilayah dengan kepadatan rendah di atmosfer Matahari, atau disebut dengan korona," tulis NASA.

Selanjutnya...

 

3. Ayah Model Seksi Pakistan yang Dibunuh: Aku Kehilangan Putriku...

Ayah Model Seksi Pakistan yang Dibunuh: Aku Kehilangan Putriku (AFP)

Kampung Shah Saddardin di Distrik Dera Ghazi Khan dirundung mendung. Ada yang merasa kehilangan sosok pembela kaum perempuan. Namun, beberapa lagi diam-diam bersorak atas kematian model seksi Qandeel Baloch.

Perempuan 26 tahun yang kerap tampil seksi di media sosial itu dibunuh oleh sang adik, Waseem Azeem. Pembunuhan itu dilakukan dengan alasan demi nama baik keluarga.

Waseem bahkan di depan awak media mengatakan, "Tentu saja, aku tak menyesal!" Pernyataan itu ia lontarkan setelah membunuh perempuan yang dijuluki Kim Kardashian ala Pakistan itu.

Namun, keluarga merasa tidak menerima alasan itu, apalagi demi kehormatan. Hal itu diungkapkan oleh ayah mereka, Mohammad Azeem.

Azeem seniorlah orang pertama yang melaporkan Waseem dan anak lakinya lain, Aslam, ke polisi.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini