Sukses

Kepala Angkatan Udara Turki Membantah Jadi Dalang Kudeta

Sementara itu Fethullah Gulen dituding menjadi pelaku di balik upaya penggulingan pemerintah Erdogan.

Liputan6.com, Ankara - Mantan Kepala Angkatan Udara, Akin Ozturk, membantah menjadi dalang dalam upaya kudeta Turki yang terjadi pada Jumat, 15 Juli 2016, malam waktu setempat. 

Ozturk dan 26 pejabat tinggi lainnya didakwa telah melakukan pengkhianatan dan diserahkan ke tahanan oleh pengadilan pada Senin, 18 Juli 2016, demikian menurut kantor berita negara, Anadolu.

"Aku bukanlah orang yang merencanakan atau memimpin kudeta," ujar Ozturk dalam pernyataan kepada jaksa.

Anadolu sebelumnya menyebut, Ozturk mengaku kepada pihak penyidik bahwa ia "bertindak dengan niat untuk melakukan kudeta".

Pemerintah Turki menuduh Fethullah Gulen, ulama yang sedang diasingkan di Amerika Serikat, menjadi pelaku di balik upaya penggulingan pemerintah Erdogan.

"Aku tak tahu siapa yang merencanakan atau memimpinnya (kudeta). Berdasarkan pengalamanku, aku rasa (gerakan Gulen) yang mengupayakan kudeta ini," kutip Anadolu ketika Ozturk memberi keterangan kepada jaksa sebelum hadir di pengadilan di Ankara seperti dilansir dari BBC.

"Namun aku tak dapat mengatakan orang di dalam angkatan yang mengorganisir dan melaksanakannya. Aku tak memiliki informasi," ujar Ozturk.

Sementara itu sebuah rekaman memperlihatkan Ozturk dan orang lain yang dituduh berkhianat, sedang berada di suatu tempat yang diduga merupakan kantor polisi di Ankara -- di mana orang-orang ditahan sebelum menjalani persidangan.

Ozturk (tengah depan) bersama dengan pria lainnya yang diduga terlibat dalam kudeta Turki (Anadolu)

Sejumlah foto yang didapat dari rekaman tersebut memperlihatkan beberapa jenderal berpangkat tinggi yang diduga menjadi dalang kudeta militer Turki, termasuk Ozturk, digiring ke sebuah ruangan dengan tangan terikat ke belakang.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (19/7/2016), mereka diperintahkan untuk menyebut nama dan pangkatnya. Seorang pria pun berteriak "Apakah kamu senang telah gagal?" sebelum diinterogasi.

Setelah selesai diinterogasi, mereka diminta meninggalkan ruangan sebelum kelompok lain dibawa masuk dan diperlakukan dengan cara yang sama.

Sementara itu rekaman lain memperlihatkan sejumlah pria berdiri di tangga ketika mereka dibariskan di depan kamera.

Ozturk yang juga merupakan anggota Dewan Tinggi Militer (YAS) tampak dalam foto tersebut. Pria kelahiran 1952 itu terlihat lusuh dengan mengenakan polo shirt bermotif garis-garis.

Foto-foto lain yang tersebar memperlihatkan beberapa luka di kepala dan tubuh bagian atas Ozturk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.