Sukses

Bahas Keamanan Sulu, Malaysia Gelar Pertemuan 3 Menhan

Keamanan perairan di sekitar Perairan Laut Sulu, Filipina Selatan belakangan mendapat sorotan tajam.

Liputan6.com, Jakarta - Keamanan di sekitar Perairan Laut Sulu, Filipina Selatan belakangan mendapat sorotan tajam. Hal itu terkait dengan kerap terjadinya aksi penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata.

Merespons ancaman keamanan itu, Pemerintah Malaysia melalui Menteri Pertahanannya, Hishammuddin Tun Hussein berencana menggelar pertemuan trilateral. Menhan RI, Ryamizard Ryacudu dan Menhan Filipina, Delfin Lorenzana dijadwalkan akan hadir memenuhi undangan itu.

"Pekan depan saya akan menyambut Menhan Indonesia Rymizard Ryacudu dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana dalam pertemuan trilateral Menhan Malaysia, Filipina, dan Indonesia di Kuala Lumpur," sebut Hishammuddin lewat keterangan pers Kedutaan Malaysia di Indonesia kepada Liputan6.com, Jumat (15/7/2016).

Hishammuddin menyebut, tepatnya trilateral di Kuala Lumpur akan dihelat pada 21 Juli 2016. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari trilateral antar Menlu dan Kepala Angkatan Bersenjata di Malaysia, RI, dan Filipina Mei lalu.

Menurut Hishammuddin, pertemuan di Ibukota Malaysia nanti menjadi titik sangat penting. Pasalnya, ketiga Menhan akan membahas cara terbaik agar kejadian penyanderaan tidak terulang di masa mendatang.

Hishmamuuddin menyebut sebenarnya kerjasama antar negara dalam menjaga daerah perairan bisa dilaksanakan sudah pernah dilakukan RI-Malaysia. Oleh sebab itu, diharapkan kesuksesan serupa bisa dilakukan kembali dalam menjaga Laut Sulu.

"Contoh terbaik yang bisa dibagikan RI dan Malaysia berdasarkan pengalaman adalah dalam melakukan patroli Selat Malaka," ucap Hishammudin.

"Pola ini mungkin dapat diadopsi menjadi model kerjasama trilateral untuk menghadapi masalah yang menjadi perhatian bersama yaitu keamanan di Laut Sulu," tambah dia.

Dia pun optimis pertemuan trilateral ini tak hanya akan membicarakan framework kerjasama. Namun lebih dari itu, yakni kesepakatan terkait kerjasama keamanan di Laut Sulu bisa ditandatangani.

"Jadi framework kami harapkan dapat ditandatangani menjadi sebuah kesepakatan setelah pertemuan diselenggarakan," pungkas Hishammudin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini