Sukses

Dunia Kutuk Teror Truk Maut Prancis

Sejumlah pemimpin dunia mengomentari teror truk maut Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - Teror truk maut Prancis mengundang reaksi dunia. Sejumlah pemimpin negara menyampaikan simpati dan turut berdukacita, bahkan beberapa di antaranya melontarkan kecaman keras atas peristiwa itu.

Seperti dilansir BBC, Jumat (15/7/2016), Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan simpati dan doanya kepada keluarga korban tewas dalam teror truk Prancis. Menyebut negara itu sebagai 'sekutu terlama', ia juga memuji ketahanan dan nilai-nilai demokrasi yang membuat Prancis menjadi inspirasi dunia.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menambahkan pernyataan Obama dengan menyebut peristiwa itu sebagai 'serangan menghebohkan'.

"Saya bangga berdiri di samping pemimpin Prancis, di perayaan Bastille Day Prancis dan AS akan terus bersama Prancis selama tragedi ini," ujar Menlu Kerry.

Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk menyebut teror truk Prancis sebagai hari yang menyedihkan bagi Prancis, bagi UE. Ia menambahkan, serangan itu terjadi ketika Prancis tengah merayakan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan -- merujuk pada perayaan Bastille Day.

Tusk bahkan mengunggah gambar di mana ia dan sejumlah pemimpin negara lain mengheningkan cipta dalam Pertemuan Asia-Eropa (ASEM), sebagai wujud berduka untuk tragedi di Nice. Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang yang menghadiri konferensi serupa juga turut berkomentar.

"Kami sangat mengutuk terorisme dalam segala bentuk. Kami menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban, dan kami akan melawan segala jenis terorisme," tegas Li.

Mengutip pernyataan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, media Negeri Sakura Jiji Press menulis bahwa terorisme adalah tindakan pengecut yang menargetkan orang tak berdosa. Perbuatan itu tak dapat dimaafkan.

Teror truk Prancis juga menyita perhatian PM Kanada, Justin Trudeau. Dalam akun Twitter-nya, ia mencuit rakyat Kanada sangat terkejut dengan peristiwa di Nice. Pada kesempatan itu, ia juga tak lupa menyampaikan simpati serta solidaritasnya kepada Prancis.

Dari Australia, PM Malcolm Turnbull dan Menlu Julie Bishop menegaskan hal yang sama, mengutuk teror Paris. "Sekali lagi kita mendukung rakyat Prancis. Doa dan simpati kami bagi para korban dan keluarga," ujar Menlu Bishop.

Sementara itu, PM baru Inggris Theresa May belum memberikan komentar secara langsung. Namun seorang juru bicara pemerintahan mengatakan teror truk Prancis adalah peristiwa yang sangat mengerikan. DK PBB juga mengutuk keras insiden ini dan menyebutnya tindakan bar-bar dan pengecut.

Hingga saat ini dilaporkan 84 orang tewas -- di antaranya anak-anak -- setelah sebuah truk sengaja menabrak kerumunan orang pesta kembang api di Promenade des Anglais, Nice. Sekitar 100 orang lain terluka, 18 di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.