Sukses

Rencana Kaisar Jepang Akihito Turun Takhta Dibantah Istana

Pihak istana membantah kabar yang menyebutkan bahwa Kaisar Akihito akan segera turun takhta dalam beberapa tahun mendatang.

Liputan6.com, Tokyo - Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang membantah kabar yang menyebutkan bahwa Kaisar Akihito berniat turun takhta. Sebelumnya, beredar informasi yang menyatakan Akihito akan 'pensiun' dalam beberapa tahun mendatang.

"Saya tahu ada pemberitaan media terkait hal ini, namun ini sepenuhnya tidak benar," tegas Wakil Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang Shinichiro Yamamoto seperti dikutip The Guardian, Kamis (14/7/2016).

Yamamoto menjelaskan, Kaisar Akihito sejak lama telah menahan diri untuk berdiskusi terkait isu sistematis mempertimbangkan posisi konstitusionalnya. Sementara itu, Juru bicara pemerintahan Yoshihide Suga dan PM Shinzo Abe menolak berkomentar atas isu ini.

Kabar mengenai niat Kaisar Akihito turun takhta ini disampaikan media Jepang, NHK dan Kyodo News. Menurut NHK, informasi tersebut diperoleh dari sumber dalam istana.

Namun sejumlah pengamat mengatakan, kantor berita Kyodo dan NHK pasti sangat berhati-hati dalam merilis berita penting seperti ini dengan mengutip pernyataan sumber-sumber terpercaya.

Sebelumnya, surat kabar Yomiuri Shimbun juga sempat memberitakan hal serupa. Mereka mengatakan memperoleh informasi dari sumber resmi yang mengatakan pemerintah secara diam-diam tengah meninjau kemungkinan Akihito turun takhta mengingat usia serta kondisi kesehatannya.

Dalam konstitusi yang diatur Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, peran kaisar dibatasi hanya sebagai simbol negara. Ia tidak memiliki kekuatan politik.

Meski demikian proses turun takhta kaisar diatur dalam konstitusi. Pengunduran diri seorang kaisar di Jepang dalam abad modern merupakan sesuatu yang nyaris tak pernah terjadi.

Terakhir kalinya, kaisar yang mengundurkan diri sekitar 200 tahun lalu adalah Kokaku.

Akihito yang dikenal telah membawa Jepang ke arah modern dinobatkan sebagai kaisar pada 1989 menggantikan sang ayah, Hirohito. Berada di posisi pertama pewaris takhta kelak adalah putra sulung Akihito, Pangeran Naruhito.

Isu terkait niat Akihito turun takhta sempat 'mengguncang' kalangan elite dan rakyat negeri itu. Karena keluarga kerajaan disebut sebagai simbol stabilitas dan keberlanjutan Jepang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.