Sukses

Main Pokemon Go, Wanita Ini Terjebak dalam Kuburan Gelap

Aplikasi yang sekarang menggunakan Google Maps sehingga memungkinkan para pemain berburu beberapa jenis Pokemon di dunia nyata.

Liputan6.com, Gainesville - Sebuah permainan lama yang dikemas dengan penambahan teknologi GPS merebak di dunia maya dan menarik begitu banyak pemain. Pokemon Go menggunakan GPS dan menuntun para pemain untuk ke luar dan menangkap 151 monster virtual.

Tapi, keberadaan Pikachu dan teman-temannya itu bisa di sembarang tempat termasuk kuburan.

Seorang wanita dari Gainesville, negara bagaian Georgia, AS, bahkan terkunci dalam kompleks kuburan karena nekat memasuki makam pada malam hari.

Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (14/7/2016), ia menceritakan kisah seramnya, "Begitulah, saya memasuki pemakaman untuk menangkap beberapa Pokemon dan pintu masih terbuka sehingga saya bisa masuk."

"Kemudian gerbangnya tertutup dan saya terjebak dalam kompleks pemakaman, saya sampai menangis karena ketakutan."

Perempuan itu melanjutkan sambil terisak-isak, "Saya menelepon 911 supaya datang dan membukakan gerbangnya, sungguh tidak keren. Saya terjebak dalam kuburan, saya terjebak dalam kuburan."

Ia terus menangis minta tolong sebelum kemudian mendatangi gerbang dan melihat rambu menekan tombol untuk membuka pintu. Namun, "tombolnya rusak."

Korban mengaku baru saja "menggetok seekor kelinci di dalam kuburan" sebelum terkunci selama 20 menit dalam sana.

Pokemon Go merupakan kisah sukses peluncuran ulang permainan Nintendo yang memulai rangkaian permainan tersebut pada 1995.

Aplikasi yang sekarang menggunakan Google Maps sehingga memungkinkan para pemain berburu beberapa jenis monster Pokemon di jalan-jalan raya dunia nyata.

Para penggemar permainan dikenal dengan julukan Poketrainers. Mereka memulai permainan dengan memerankan monster utama Bulbasaur, Charmeleon, atau Pikachu.

Para pemain kemudian berkeliling di dunia nyata untuk mengejar karakter-karakter virtual yang hadir di beberapa lokasi pada layar telepon mereka.

Makhluk-makhluk itu bersembunyi dalam lokasi yang sesuai dengan spesies masing-masing. Misalnya spesies air 'magicarp' atau 'squirtle' kemungkinan besar akan ditemukan di lokasi-lokasi berair. Spesies-spesies lain bersembunyi di semak-semak atau mengambang di udara.

Ketika para pemain berpindah pada map virtual, telepon pintar akan bergetar untuk memberitahukan ketika ada Pokemon di dekatnya.

Pemain itu kemudian dapat melemparkan sebuah "Pokeball" ke arah Pokémon tadi atau menangkapnya untuk dikumpulkan menjadi koleksinya.

Simak reaksi pemain yang terjebak dalam kuburan di sini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.