Sukses

Tontonan Memilukan, Beruang Kutub Tak Berdaya 'Minta Tolong'

Seekor beruang kutub menjadi tontonan di pusat perbelanjaan di Guangzhou, China.

Liputan6.com, Guangzhou - Beruang kutub  merupakan jenis mamalia yang menghuni bagian paling terdingin di Bumi, Samudera Arktik.

Namun, salah satu dari predator itu tertangkap kamera 'terkurung' di dalam sebuah akuarium besar, di pusat perbelanjaan di China.

Terlihat dari rekaman video yang dilansir dari Daily Mail, Senin (11/7/2016), mamalia malang itu terbaring lemas tanpa gairah di dalam 'kandangnya', sementara para pengunjung asyik memotret. Beruang kutub itu menjadi pajangan di sebuah kandang kecil di Grandview Aquarium, Guangzhou, China.

Di dalam rekaman terlihat, makhluk yang dinobatkan sebagai beruang paling menyedihkan di dunia itu, hanya terbaring pasrah dan terlihat sangat sedih.

Ketika melihat sorotan mata hewan penguasa kutub itu, seakan-akan terlihat kesedihan memancar. Matanya terlihat seperti akan menangis.

Seekor beruang kutub menjadi tontonan di pusat perbelanjaan di Guangzhou, China (Dailymail.com).

Para pengunjung di pusat perbelanjaan itu biasanya mengganggu beruang malang tersebut, dengan mengetuk-ngetuk kaca kandangnya dan melakukan selfie.

Organisasi Charity Animal Asia telah mencoba mengajukan petisi, untuk menutup Grandview Aquarium yang juga mengurung serigala, anjing laut, dan Paus Belugas.

Seekor beruang kutub menjadi tontonan di pusat perbelanjaan di Guangzhou, China (Dailymail.com).

Hingga kini, kelompok tersebut berhasil mengumpulkan 153 ribu tanda tangan untuk meminta penutupan tempat tersebut.

"Menjauhkan hewan dari habitat asli mereka bisa dibenarkan. Tapi jika mereka ditempatkan di lokasi seperti Grandview, itu adalah hal terburuk," kata Dave Nale, seorang direktur kesejahteraan hewan Asia, Animals Asia’s Animal Welfare.

"Mereka mengambil banyak keuntungan, dengan mengatakan pertunjukan tersebut bertujuan untuk pendidikan. Ketika hewan dijadikan 'bisnis', kesejahteraan mereka terancam," ujar Dave.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.