Sukses

Detik Mendebarkan 'Air Terjun' Membanjiri Perpustakaan

Siswa yang tengah berada di dalamnya pun panik bukan main, berlarian keluar ruangan perpustakaan. Saksikan rekamannya berikut ini.

Liputan6.com, Seoul - Pemandangan mengejutkan terjadi di sebuah perpustakaan di Korea Selatan. Tiba-tiba saja, ruangan tersebut kebanjiran, genangan hujan langsung mengguyur ruangan tersebut seperti air terjun. Byur....

Siswa yang tengah berada di dalamnya pun panik bukan main, berlarian keluar ruangan perpustakaan. Terlihat seorang pemuda kembali ke dalamnya untuk mengambil sesuatu, lantas berlari menjauh genangan banjir.

Dalam video yang dimuat Daily Mail, Sabtu (9/7/2016), aliran air terlihat pertama kali merembes dari sudut langit-langit ruangan di Universitas Yonsei. Lalu siswa yang ada di dalamnya bergegas mengumpulkan barang-barang mereka dan berlari ke luar.

Aliran air itu perlahan berubah menjadi air terjun kecil seperti akan menjebol ruangan perpustakaan tersebut. Siswa laki-laki yang tengah merekam pun berteriak panik.

Saat 'air terjun' itu semakin membesar, air terus muncul dari celah di dinding dan mengguyur meja perpustakaan. Orang yang merekam video pun terdengar menjerit histeris.
 
Banjir semata kaki itu kemudian semakin meluap ke area lain karena hujan masih terus mengguyur. Tapi orang yang mengabadikan momen itu menolak untuk meninggalkan gedung perpustakaan.

Kemudian - ketika terdengar suara teriakan kencang - seluruh sisi dinding tiba-tiba runtuh, air dalam jumlah banyak pun langsung menghempas ke perpustakaan.

Berikut rekamannya:

Menurut Korea Herald, banjir di Korea Utara terjadi setelah pihak berwenang membuka pintu air dari bendungan Hwanggang yang berada dekat perbatasan Korea Selatan tanpa peringatan.

Dari Citra satelit didapati bahwa luas saluran air di Korea Selatan bertambah dari 80 meter ke 280 meter. Namun pihak militer tidak melihatnya sebagai ancaman.

Kendati demikian, Badan Cuaca Korea Selatan mengeluarkan peringatan pada Selasa pekan depan agar masyarakat di sana waspada bahaya tanah longsor.

Para penduduk di daerah rawan banjir pun dievakuasi, sebab air mulai menggenangi jalan dan sungai serta kanal di sekitar ibukota meluap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.