Sukses

AS Usir 2 Diplomat Rusia Terkait Penyerangan Polisi

AS mengatakan pengusiran diplomat Rusia di AS terkait serangan terhadap para diplomatnya pada 6 Juni.

Liputan6.com, Washington DC - 'Pergulatan' antara diplomat Rusia dan AS di Moskow berbuntut panjang. Perkelahian itu berlangsung di anak tangga menuju kedubes AS di Negeri Beruang Merah itu.

"AS mengusir dua diplomat Rusia dalam menanggapi serangan terhadap seorang diplomat Amerika di Moskow," ungkap Departemen Luar Negeri (Deplu) pimpinan Barack Obama seperti dikutip dari BBC, Sabtu (9/7/2016).

Juru bicara Deplu AS, John Kirby mengatakan kedua pejabat - yang belum dipublikasikan identitasnya - diberitahu untuk meninggalkan Negeri Paman Sam pertengahan Juni lalu.

"Pada 17 Juni, kami mengusir dua pejabat Rusia dari Amerika Serikat untuk menanggapi serangan ini," kata Kirby, Jumat waktu setempat.

Kirby menuturkan, langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan polisi Rusia terhadapdiplomat AS di dekat Kedutaan Besar Amerika di Moskow pada 6 Juni.

"Tindakan itu tak beralasan dan membahayakan keselamatan karyawan kami. Klaim Rusia bahwa polisi melindungi kedutaan dari seorang individu tak dikenal adalah tidak benar," jelas Kirby.

Sejauh ini Rusia mengatakan diplomat AS itu bekerja untuk CIA, dan menolak untuk menunjukkan surat-surat tugas sehingga polisi menyerangnya.

"Alih-alih karyawan CIA yang menyamar, itu bisa saja seorang teroris, ekstremis, seorang pengebom bunuh diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

Namun penyataan tersebut dibantah oleh Kirby. "Serangan itu terjadi setelah orang Amerika itu mengidentifikasi dirinya kepada polisi," katanya.

Media Rusia juga telah merilis video yang mereka sebut 'gulat' antara diplomat AS dan polisi Rusia.

Bulan Juni lalu, para pejabat AS mengatakan pelecehan terhadap diplomat AS oleh keamanan dan intelijen Rusia sedang memanas. Namun Rusia telah membantah tuduhan itu.

Sementara pihak AS mengatakan telah mengangkat isu dugaan pelecehan diplomat AS di Rusia langsung ke Presiden Vladimir Putin.

Rekaman Video

Dari rekaman video CCTV yang terpasang di depan kedubes, diplomat AS berjenis kelamin laki-laki itu diserang dari samping tatkala keluar dari taksi menuju kantor kedubes oleh polisi Rusia.

Staf kedubes itu baru melangkah 3 anak tangga menuju kantor kedubes, tapi dari arah samping kanannya, keluar polisi dari sebuah boks penjaga menyerang dan menyeret pria itu. Keduanya bergulat sekitar 2 meter di depan pintu utama kantor itu.

CCTV itu disiarkan oleh stasiun NTV. Rekaman berakhir tatkala diplomat AS berhasil membuka pintu utama kantor tersebut. Demikian seperti Liputan6.com lansir dari The Guardian, Jumat 8 Juli.

Sejauh ini detail kejadian penyerangan tersebut belum secara resmi diungkap ke publik. Namun laman Washington Post menulis bahwa pada Juni lalu pihak Rusia juga membobol rumah staf kedutaan, menata ulang furnitur dan bahkan membunuh hewan peliharaan keluarga.

Sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari Rusia. Namun pernyataan kepada media itu tidak menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan ada provokasi AS terhadap diplomat Rusia.

Mantan duta besar AS untuk Rusia, Michael McFaul, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa sementara keluarganya tinggal di Moskow. Mereka secara rutin diikuti oleh layanan keamanan yang ingin dia tahu mereka sedang diawasi.

Menurut pihak Amerika, masalah dimulai dua tahun lalu setelah AS - serta Uni Eropa - yang dikenakan sanksi terhadap Rusia atas wilayah selatan Ukraina, Semenanjung Crimea dan keterlibatan berkelanjutan dalam konflik di timur Ukraina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.