Sukses

Top 3: Mengenal Kelompok 'Pencabut Nyawa' Paling Sadis

Kelompok paramiliter dibentuk dengan bermacam-macam tujuan, mulai dari perannya sebagai pemukul lawan politik hingga hingga urusan narkoba.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika penegakan hukum secara biasa tidak mampu mampu menangani keadaan 'luar biasa' di suatu masyarakat atau negara, seringkali ditempuh cara-cara keras yang seakan tidak tersentuh hukum sehingga melahirkan kekuatan-kekuatan paramiliter. Di sejumlah wilayah dan negara, bahkan muncul kelompok-kelompok 'pencabut nyawa'.

Keberadaan 5 kelompok paramiliter yang dibentuk dengan bermacam-macam tujuan, mulai dari perannya sebagai pemukul lawan politik hingga pemberantas narkoba, menarik pembaca Liputan6.com Jumat (8/7/2016) pagi ini.

Topan super 'Nepartak' yang berpotensi menimbulkan bencana di Taiwan juga menjadi sorotan pembaca. Kecepatan topan pertama di tahun 2016 ini diduga bisa mencapai 240 kilometer per jam.

Perampokan bank yang terjadi di Standard Chartered Bank cabang Holland Village juga menarik perhatian pembaca. Karena menjadi insiden perampokan pertama, di negara yang memiliki sistem pemantauan elektronik dan pengawasan perbatasan yang paling maju di dunia. 

Berikut adalah Top3 Global untuk : 

1. 5 Kelompok 'Pencabut Nyawa' Paling Kejam yang Pernah Ada di Dunia

Di negara-negara seperti Rusia, Mesir, dan Brazil, keberadaan Death Squads sudah ada dari masa ke masa (listverse.com).

Pada tahun 1984, sastrawan, George Orwell, mengejutkan pembacanya lewat karya terbarunya yang terinspirasi dari Jack London, The Iron Heel.

Tulisan baru Orwell tersebut menceritakan tentang tindak kekerasan dan terorisme yang terjadi pada abad ke-19 dan ke-20.

Mengutip sebuah alinea dari tulisannya yang berbunyi, 'Jika kamu ingin membayangkan gambaran di masa depan, bayangkan sepatu boot menginjak-injak wajah manusia - selamanya'.

Kutipan karya tersebut menghantui pikiran beberapa pembacanya selama berabad-abad. Terutama, dengan banyaknya terjadi kekerasan dan terorisme di masa ini.

Adanya Death Squad atau unit luar hukum dan paramiliter yang bertugas melakukan eksekusi, seakan membuat tulisan Orwell terlihat seperti sebuah ramalan masa depan.

Selanjutnya...

 

2. Topan Super 'Nepartak' Ancam Taiwan, Berpotensi Tanah Longsor

 Topan Super 'Nepartak' Ancam Taiwan (NOA)

Taiwan kini tengah menanti ancaman topan super untuk pertama kalinya di tahun 2016. Tornado itu diperkirakan akan menambah kecepatan dan kekuatan sebelum menerjang pulau tersebut pada Kamis sore waktu setempat.

Dalam 48 Jam, Nepartak -- demikian diberi nama -- memperlihatkan kekuatannya dari badai tropis dengan kecepatan angin mencapai 110 kilometer per jam (kph) menjadi topan super dengan kecepatan angin mencapai 240 kph. Kecepatannya diperkirakan bahkan lebih dari itu.

Hingga berita ini diturunkan, barat laut Samudera Pasifik telah mengalami badai tanpa diberi nama yang beruntun terpanjang dengan total 200 hari sejak Desember 2015, setelah beberapa angin topan yang parah pada tahun sebelumnya menyebabkan kerugian jutaan dolar AS dan setidaknya 8 kematian.

Selanjutnya...

 

 3. Pertama Kalinya, Perampok Berhasil Bobol Bank di Singapura

Suasana pascaperampokan di bank Standard Chartered di Holland Village, Singapura (Straits Times)

Seorang pria kaukasia disebut berhasil merampok bank Standard Chartered yang terletak di Holland Village, Singapura. Perampokan ini merupakan yang pertama kali sukses terjadi sejak beberapa tahun silam.

Pihak kepolisian mengatakan, peristiwa perampokan ini terjadi tepatnya di Holland Ave pada pukul 11.25 waktu setempat. Namun tidak disebutkan nama bank yang berhasil dibobol itu.

Seperti dilansir Straits Times, Kamis 7 Juli 2016, pelaku perampokan berhasil membawa kabur uang tunai sejumlah US$ 30 ribu atau setara dengan Rp 393 juta.

Seorang warga mengatakan, polisi menanyakan sejumlah orang terkait kemungkinan mereka melihat sang pelaku yang disebut memakai jaket berpenutup kepala warna abu-abu dan celana oranye.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.