Sukses

Sebelum Bom Turki, ISIS Ancam Hancurkan San Francisco

Rekaman video itu ditujukan sebagai inspirasi anggota ISIS untuk melakukan serangan dimana pun dan kapan pun.

Liputan6.com, San Francisco - Beberapa jam sebelum bom Turki meledak di Bandara Ataturk, Istanbul, beredar video yang diklaim milik ISIS. Isinya, ancaman akan menghancurkan San Francisco dan Los Angeles. 
 
Dalam rekaman itu diperlihatkan beberapa ikonik kota itu seperti Jembatan Golden Gate, Distrik Finansial, dan jalan Powel. Selain mengancam akan meledakkan lokasi-lokasi  itu, pria dalam video itu memuji pelaku penembakan Orlando, Omar Mateen. 
 
Menurut Federal Biro Investigasi (FBI), kelompok itu merekam langsung lokasi-lokasi tersebut dan mengolahnya di Suriah. Rekaman yang mereka lakukan pun dengan resolusi tinggi dan teredit dengan baik.
 
Selain menyatukan dan memasukkan sejumlah lokasi penting di kedua kota itu, rekaman itu memperlihatkan video kelab malam Pulse di mana penembak Orlando, Omar Mateen menghujani mereka dengan peluru.
 
Tak lama kemudian, rekaman memperlihatkan foto Larossi Abballa, pria yang menikam petugas kepolisian Prancis hingga tewas dan membunuh partnernya setelah dijadikan sandera. 
 
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (29/6/2016) rekaman berdurasi 1 menit itu memperlihatkan Presiden AS Barack Obama tengah berpidato dengan gambar darah di layarnya.
 
"San Francisco adalah kota segalanya. Kebebasan dan kebanggaan, itulah mengapa ISIS menargetkan kota ini," kata mantan agen FBI Jeff Harp kepada ABC7.
 
"Rekaman itu ditujukan kepada kelompok ISIS agar bisa seperti Omar Mateen, bertindak sendiri atas nama kelompok," lanjutnya. 
 
Harp juga berspekulasi, rekaman itu dijadikan inspirasi tidak hanya ISIS di AS tapi juga di negara lain yang menentang koalisi negeri Paman Sam. 
 
Meski demikian, Harp memaklumi, ini bukan kali pertama San Francisco dan Los Angeles mendapat ancaman. Semenjak 9/11 puluhan rencana dan ancaman telah mendera dua kota itu.
 
"Kini yang dilakukan otoritas adalah melipatgandakan keamanan dan bertindak serius terhadap isu apapun meski kecil," tutupnya.
 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini